Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Utusan Khusus Trump Sebut AS Tak Berniat Caplok Greenland dari Denmark
Advertisement . Scroll to see content

Hamas Akhirnya Bebaskan Sandera AS Edan Alexander

Senin, 12 Mei 2025 - 22:54:00 WIB
Hamas Akhirnya Bebaskan Sandera AS Edan Alexander
Hamas membebaskan sandera berkewarganegaraan ganda AS-Israel, Edan Alexander, Senin (12/5) sore waktu setempat (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam membebaskan sandera berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat (AS)-Israel, Edan Alexander, Senin (12/5/2025) sore waktu setempat.

Alexander merupakan personel Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang diculik Hamas saat serangan pada 7 Oktober 2023.

Stasiun televisi Israel melaporkan, personel Al Qassam menyerahkan Alexander kepada petugas Komite Palang Merah Internasional di Khan Younis. Dia lalu dibawa menyeberang ke Israel melalui perbatasan di Gaza selatan. Di perbatasan, petugas Palang Merah Internasional menyerahkan pria 21 tahun itu kepada pasukan Israel yang kemudian membawanya ke Pangkalan Udara Neim.

Di pangkalan tersebut, Alexander bertemu dengan ibu serta anggota keluarganya sebelum diterbangkan ke rumah sakit di luar Tel Aviv untuk menjalani pemeriksaan medis.

Tidak ada laporan Hamas melakukan seremoni saat pembebasan Alexander, sebagaimana terjadi pada pembebasan sandera Israel sebelumnya.
 
Alexander bebas sebagai hasil negosiasi langsung antara Hamas dengan pemerintah AS, tanpa melibatkan Israel.

Sebelumnya Brigade Al Qassam mengonfirmasi akan membebaskan Alexander hari ini.

"Brigade Al Qassam telah memutuskan untuk membebaskan tentara Zionis yang ditawan dan memegang kewarganegaraan AS, Edan Alexander, hari ini, Senin 12 Mei," bunyi pernyataan, di Telegram.

Kabar mengejutkan bahwa AS dan Hamas melakukan perundingan langsung tanpa melibatkan Israel muncul menjelang kunjungan Trump ke Timur Tengah pekan ini. Trump akan berkunjung ke Arab Saudi untuk mengikuti KTT Teluk-AS, disusul Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar. Dia dipastikan tak akan singgah ke Israel.

Qatar dan Mesir memuji keputusan Hamas untuk membebaskan Alexander dengan menyebutnya sebagai langkah menggembirakan menuju kembalinya perundingan gencatan senjata.

Keluarga Alexander juga berterima kasih kepada Trump dan utusan khususnya, Steve Witkoff. Mereka berharap keputusan itu akan membuka jalan bagi pembebasan sandera Israel lainnya.

“Kami mendesak pemerintah Israel dan tim negosiasi, tolong jangan berhenti (negosiasi),” kata keluarga Alexander.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut