Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Hamas Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata di Gaza

Kamis, 14 Maret 2024 - 03:08:00 WIB
Hamas Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata di Gaza
Hamas membantah laporan media massa telah menerima proposal gencatan senjata dengan Israel (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina Hamas membantah laporan telah menerima proposal gencatan senjata di Gaza. Hamas menegaskan Israel belum menerima tuntutannya soal penghentian serangan permanen dan penarikan pasukan dari Gaza.

Komentar itu disampaikan setelah stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata yang ditengahi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS). 

Di dalam kesepakatan itu juga tercantum, para pengungsi diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

“Berita yang dilaporkan oleh stasiun berita Al Arabiya, mengutip sumber tingkat tinggi Hamas, bahwa gerakan tersebut menyetujui proposal internasional untuk gencatan senjata berkepanjangan di Gaza dan pemulangan pengungsi secara bertahap, atau bahwa ada satu delegasi akan berangkat ke Kairo untuk membahas rincian (kesepakatan) adalah tidak benar,” bunyi pernyataan Hamas, melalui Telegram.

Hamas mendesak media massa untuk menyampaikan informasi secara akurat dan berhenti untuk memanipulasi perasaan rakyat Palestina yang sudah menderita akibat menjadi sasaran serangan pasukan Israel serta menjadi objek genosida.

Negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimediasi Mesir, Qatar, dan AS buntu. Sedianya gencatan senjata sudah dimulai sejak awal Ramadhan, namun Hamas belum menyetujuinya karena ada tuntutan yang tak dipenuhi.

Hamas menghendaki penghentian perang secara permanen, penarikan seluruh pasukan Israel dari Gaza, serta pemulangan semua pengungsi, termasuk di Gaza Utara. Setelah tuntutan itu disetujui, Hamas bersedia membahas pertukaran tahanan dengan Israel.

Namun tuntutan itu dianggap khayalan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Operasi darat yang dilancarkan Israel ke Gaza sejak 27 Oktober justru untuk melenyapkan Hamas.

Di sisi lain pemerintahan Netanyahu terus mendapat desakan kuat dari warganya untuk segera membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut