Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dipengaruhi Menteri Radikal Israel, Netanyahu Tolak Masuk Anggota Hamas ke Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Hamas dan Fatah Bakal Bertemu di Moskow mulai Besok, Apa Saja yang Dibahas?

Rabu, 28 Februari 2024 - 16:49:00 WIB
Hamas dan Fatah Bakal Bertemu di Moskow mulai Besok, Apa Saja yang Dibahas?
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov (tengah), saat bertemu delegasi Hamas, Oktober 2023. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Berbagai faksi Palestina akan menghadiri pertemuan puncak yang diselenggarakan di Moskow, Rusia, akhir pekan ini. Di antara mereka yang hadir termasuk perwakilan dari dua entitas politik utama di Palestina, yaitu Fatah dan Hamas

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov mengatakan, negaranya akan menjadi tuan rumah pertemuan antar-Palestina yang dimulai sejak Kamis (29/2/2024) hingga Sabtu (2/3/2024). Duta Besar Palestina untuk Rusia, Abdel Hafiz Nofal menuturkan, pertemuan itu untuk membahas prospek pembentukan pemerintahan persatuan Palestina dan rekonstruksi pascakonflik Jalur Gaza. "Kami akan mempertimbangkan pemerintahan baru. Ini adalah masalah teknis, bukan politik," kata Nofal kepada Sputnik, Rabu (28/2/2024). 

Menurut dia, penyelesaian masalah di Gaza memerlukan pengkajian dalam konferensi internasional. Begitu pula dengan upaya pembangunan kembali daerah itu, membutuhkan pendanaan yang besar. Karenanya, diperlukan sebuah kabinet baru untuk mencapai semua tujuan tersebut. 

"Itulah yang akan kami lakukan. Oleh karena itu, di Moskow, kami akan melihat peluang-peluang ini terlebih dulu, dan kemudian peluang untuk bersatu, untuk menghentikan perang ini," ucap Nofal. 

Diplomat Palestina itu menuturkan, Hamas dan Fatah harus menemukan landasan politik yang sama selama perundingan. Dia pun berterima kasih kepada Moskow karena bersedia menjadi tuan rumah pertemuan tersebut di masa yang sulit seperti sekarang ini. Selain membahas masalah politik, perundingan nanti juga akan fokus pada masalah kemanusiaan di Jalur Gaza. 

"Pertama, kami ingin menghentikan perang, dan kedua, (kami ingin) lebih banyak bantuan internasional masuk ke Gaza. Ada lebih dari 2 juta orang di Gaza, mereka membutuhkan 500 truk bantuan kemanusiaan setiap hari. Sejauh ini, jumlah maksimumnya sudah mencapai angka maksimal di angka 100 (truk). Itu tidak cukup," kata Nofal. 

Duta Besar Palestina itu juga menyerukan kerja sama menuju penyelesaian pascakonflik di Jalur Gaza. Dia memperkirakan penyelesaian ini akan membutuhkan dana sebesar 20 miliar dolar AS dan jangka waktu lima tahun. 

"Pembicaraan normal harus dimulai di arena internasional dan menemukan bahasa yang sama mengenai prinsip dua negara yang dibicarakan semua orang," ujar Nofal.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Gaza dan melanggar perbatasan. Sebanyak 1.200 orang Israel tewas dan Hamas juga menawan sekira 240 orang lainnya dari wilayah zionis. 

Israel lantas melancarkan serangan balik, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera. Setidaknya 29.700 orang telah gugur akibat serangan Israel sejauh ini di Jalur Gaza. 

Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sembari melakukan pertukaran beberapa tahanan dan tawanan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata sempat diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditawan oleh Hamas di Gaza.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut