Hamas Sebut Israel Cari-Cari Alasan untuk Serang Gaza Lagi
GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menuduh Israel sengaja mencari-cari alasan untuk kembali menyerang Jalur Gaza. Pernyataan keras ini muncul setelah serangan udara dan artileri Israel menghantam sejumlah wilayah Gaza pada Selasa (28/10/2025) malam, yang diklaim sebagai balasan atas serangan di Rafah.
Hamas membantah tuduhan pihaknya menyerang pasukan Israel di Rafah, Gaza Selatan. Menurut mereka, tuduhan itu hanyalah dalih yang dibuat-buat untuk membenarkan pelanggaran gencatan senjata.
“Penembakan jahat yang dilakukan pasukan penjajah fasis (Israel) di sebagian Jalur Gaza merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata,” demikian pernyataan resmi Hamas di Telegram, dikutip Rabu (29/10/2025).
Hamas menegaskan pihaknya tetap berkomitmen pada gencatan senjata yang disepakati di Sharm El Sheikh, Mesir, dan berlaku sejak 10 Oktober lalu. Namun, sejak kesepakatan itu berlaku, Israel telah berulang kali melanggar dan melakukan serangan yang menewaskan lebih dari 100 orang warga Palestina.
Menurut Hamas, tindakan militer Israel justru menunjukkan bahwa Tel Aviv tidak pernah berniat menghentikan perang di Gaza.
Anggota Biro Politik Hamas Suhail Al Hindi mengatakan Israel terus mencari alasan untuk menyerang Gaza lagi dengan menggunakan insiden-insiden yang tidak ada kaitannya dengan Hamas.
Al Hindi menegaskan, Israel harus berhenti menebar tuduhan palsu dan memutarbalikkan fakta demi kepentingan politik dalam negeri. Dia menuding pemerintah Israel sengaja menciptakan eskalasi baru guna menutupi kegagalannya di dalam negeri serta mengalihkan perhatian publik dari tekanan internasional.
Selain itu, Hamas juga menyinggung soal keterlambatan pemulangan jenazah sandera Israel yang masih tertimbun reruntuhan. Menurut Al Hindi, hal itu bukan karena kelalaian Hamas, melainkan akibat serangan brutal Israel yang meratakan banyak wilayah Gaza.
“Kami telah melakukan segala upaya untuk menemukan jenazah-jenazah itu. Namun Israel harus bertanggung jawab atas keterlambatan ini, karena merekalah yang menghancurkan bangunan dan terowongan tempat para sandera berada,” ujarnya.
Hamas mendesak negara-negara mediator, termasuk Mesir dan Qatar, untuk segera menekan Israel agar menghentikan provokasi dan mematuhi sepenuhnya isi perjanjian gencatan senjata.
Editor: Anton Suhartono