Hamas Setuju Bebaskan 10 Sandera Israel, Gencatan Senjata Makin Dekat?
GAZA, iNews.id - Hamas setuju untuk membebaskan 10 sandera Israel sebagai bagian dari upaya untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Meski demikian kesepakatan gencatan senjata tampaknya masih sulit diwujudkan.
Hamas memperingatkan perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung masih alot karena Israel keras kepala.
Dalam pernyataan Rabu (9/7/2025), Hamas mengungkapkan perundingan gencatan senjata di Doha, Qatar, memiliki beberapa poin penting, termasuk pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta jaminan nyata untuk gencatan senjata permanen.
Pejabat Hamas Taher Al Nunu, mengatakan, kelompoknya menyetujui proposal gencatan senjata terbaru itu dan menawarkan fleksibilitas demi melindungi warga Gaza, menghentikan kejahatan genosida, dan memungkinkan masuk dan mengalirnya bantuan kemanusiaan secara bebas dan bermartabat hingga perang berakhir sepenuhnya.
Dia menegaskan, wilayah-wilayah yang seharusnya menjadi tujuan penarikan pasukan Israel sebagai bagian dari gencatan senjata tahap pertama harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak memengaruhi aktivitas warga Gaza serta membuka jalan bagi negosiasi fase kedua.
Pernyataan tersebut disampaikan jutru saat Israel terus membombardir Gaza. Serangan pasukan Zionis pada Rabu saja menewaskan sedikitnya 74 orang, delapan di antaranya ditembak saat antre menerima bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).
"Sayangnya, ini telah menjadi hal yang biasa: ditandai dengan pengeboman yang terus-menerus dan kelaparan serta dehidrasi yang dipaksakan. Orang-orang terbunuh saat mencoba mendapatkan makanan," ujar Hani Mahmoud, koresponden Al Jazeera, menggambaarkan kondisi Kota Gaza.
Pembunuhan ini juga terjadi ketika para pejabat kesehatan kembali mendesak masuknya pasokan bahan bakar yang sangat dibutuhkan karena rumah sakit berada di ambang keruntuhan serta nyawa pasien terancam.
Editor: Anton Suhartono