Hamas Tegaskan Masih Terbuka untuk Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza
GAZA, iNews.id - Pemimpin Hamas Ismail Haniya menegaskan kelompoknya masih terbuka untuk bernegosiasi guna mengakhiri perang di Jalur Gaza. Perang sudah berlangsung 9 bulan dan menewaskan 37.500 lebih warga Gaza.
Menurut Haniya, dalam pertemuan di Beirut, Lebanon, Hamas terbuka untuk menyepakati dokumen atau inisiatif apa pun. Meski demikian dia menegaskan negosiasi tersebut tetap harus memenuhi syarat atau sikap kelompoknya.
Dia menegaskan kembali tuntutan Hamas yakni gencatan senjata permanen, penarikan seluruh tentara Israel dari Gaza, rekonstruksi, penyediaan bantuan kemanusiaan, hingga pertukaran tahanan.
Para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menolak syarat dari Hamas yang membuat negosiasi berlangsung alot. Tak ada hasil apa pun yang dicapai meski pertemuan dengan mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat sudah berkali-kali digelar.
Netanyahu berkomitmen untuk terus menyerang Gaza sampai tujuannya yakni melenyapkan Hamas tercapai.
Sikap Hamas itu berarti tak menghormati lembaga-lembaga resmi internasional. Negara Yahudi itu membangkan dari perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan serangannya ke Rafah termasuk memberi akses kepada bantuan kemanusiaan di Gaza.
Afrika Selatan menyeret Israel ke ICJ pada Desember 2023 atas tuduhan praktik genosida di Gaza.
Bukan hanya itu, Israel juga menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Editor: Anton Suhartono