CALIFORNIA, iNews.id - Seorang penerjun payung tewas setelah menabrak sebuah truk berukuran besar di jalanan California Utara, Amerika Serikat (AS). Penerjun payung perempuan ini jatuh menghantam jalanan di luar bandara setempat.
Dilaporkan CNN, Sabtu (28/9/2019), perempuan berusia 28 tahun itu sedang melakukan aktivitas terjun payung dalam sebuah kelompok beranggotakan tujuh orang saat insiden terjadi pada Kamis (26/9) siang waktu setempat.
Negara-negara Arab Marah pada Israel karena Akui Negara Somaliland
Petugas informasi publik pada Patroli Jalan Raya California, Ruben Jones, menuturkan kepada CNN bahwa kondisi udara cukup berangin saat sekelompok penerjun payung itu berangkat dari Lodi Parachute Center.
Perempuan penerjun payung itu menabrak sebuah truk trailer berukuran besar saat bergerak turun di dekat Bandara Lodi, California Utara. Tangan dan bahu bagian kanan perempuan itu menghantam jalanan.
Perempuan itu dinyatakan tewas seketika di lokasi kejadian. Identitasnya tidak disebut lebih lanjut. Enam penerjun lainnya yang satu kelompok dengan perempuan itu berhasil selamat.
Salah satu saksi mata, seperti dikutip media lokal KCRA, afiliasi CNN, menyebut perempuan itu tampak kesulitan mengendalikan parasutnya di tengah hembusan angin, sebelum akhirnya menabrak truk trailer.
"Cara orang itu berjuang, berjuang melawan angin dan tubuhnya bergerak sungguh, sungguh cepat," tutur saksi bernama Lisa Reyes, yang sedang berkendara dengan ayah dan saudara laki-lakinya di ruas jalanan Hingway 99, California Utara.
Dalam pernyataan terpisah, pemilik Lodi Parachute Center, Bill Dawes, menyebut perempuan yang tewas itu sebagai penerjun payung yang 'berpengalaman' dengan 155 kali terjun payung.
Diakui Dawes, saat kejadian angin bertiup cukup kencang, dengan hembusan mencapai 15-20 mph atau sekitar 24-32 kilometer per jam. Menurut Dawes, kecepatan angin sebesar itu masuk dalam batas kemampuan si perempuan penerjun payung.
"Kami pernah terjun di tengah angin dengan kecepatan lebih dari itu," sebut Dawes.
"Penerjun lainnya mendarat di lokasi yang benar. Entah apa penyebabnya, dia (perempuan penerjun payung) bergerak terlalu jauh terbawa angin, itu istilah yang kami gunakan," imbuhnya.
Dawes menambahkan, tidak ada yang salah dengan parasut yang digunakan si perempuan penerjun itu. Saat ini kecelakaan itu tengah diselidiki lebih lanjut oleh otoritas setempat.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku