LONDON, iNews.id - Hasil penelitian lembaga nirlaba berbasis di Inggris, Oxfam, Senin (17/1/2022), mengungkap kekayaan 10 orang terkaya di dunia meningkat dua kali lipat lebih selama pandemi Covid-19. Sebaliknya, orang miskin di seluruh dunia terus menderita akibat tak mendapatkan akses ke vaksin serta perawatan kesehatan.
Laporan berjudul 'Ketidaksetaraan yang Membunuh' itu menyebutkan, orang kaya diuntungkan dari pilihan kebijakan struktural dan sistemik yang cenderung menguntungkan mereka. Sementara itu, masyarakat miskin dirugikan oleh keputusan tersebut.
Tanya Tanggung Jawab Israel dalam Rekonstruksi Gaza, Jurnalis Kantor Berita Italia Dipecat
“Jutaan orang masih akan hidup hari ini jika mereka mendapatkan vaksin, tapi mereka mati, tidak punya kesempatan, sementara perusahaan farmasi besar terus memegang kendali monopoli atas teknologi,” kata Oxfam dalam laporannya, dikutip dari RT.
Disebutkan, proporsi korban meninggal akibat Covid-19 di negara-negara berkembang sekitar dua kali lipat dibandingkan negara-negara kaya.
Negara-Negara Miskin Tolak Bantuan 100 Juta Vaksin Covid, Alasannya Bikin Miris
“Vaksin dimaksudkan untuk mengakhiri pandemi, namun negara kaya membolehkan para miliarder farmasi dan monopoli untuk memotong pasokan kepada miliaran orang. Akibatnya, bisa dibayangkan setiap jenis ketimpangan berisiko meningkat,” kata Direktur Eksekutif Internasional Oxfam, Gabriela Bucher.
Kekayaan 10 Orang Terkaya Dunia Bertambah Rp5.704 Triliun di 2021, Siapa Paling Besar?
Sementara itu kekayaaan 10 orang terkaya di dunia meroket dari 700 miliar dolar AS menjadi 1,5 triliun dolar selama 2 tahun pertama pandemi Covid-19. Bila dirata-rata, kekayaan mereka bertambah 15.000 dolar setiap detik atau 1,3 miliar dolar per hari dalam 2 tahun. Disebutkan pula, jumlah harta 10 orang terkaya di dunia itu masih lebih banyak enam kali lipat daripada 3,1 miliar penduduk dunia yang paling miskin.
Di waktu yang sama, pendapatan 99 persen penduduk dunia menurun dan lebih dari 160 juta orang menjadi miskin.
Badan amal itu menjelaskan, kekayaan para miliarder melonjak pesat selama pandemi akibat perkembangan pasar saham.
Laporan tersebut dirilis menjelang pertemuan Forum Ekonomi Dunia yang digelar secara virtual pekan ini, biasanya diadakan di Davos, Swiss. Para pemimpin akan membahas tantangan global, terutama terkait pandemi.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku