Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Hasil Studi Malaysia Akui Vaksin Sinovac Sangat Efektif Lawan Penyakit Serius

Jumat, 24 September 2021 - 15:19:00 WIB
Hasil Studi Malaysia Akui Vaksin Sinovac Sangat Efektif Lawan Penyakit Serius
Vaksin Covid buatan Sinovac sangat efektif melawan penyakit serius, menurut sebuah studi di Malaysia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id – Vaksin Covid-19 Coronavac buatan Sinovac sangat efektif melawan penyakit serius. Kesimpulan itu diperoleh lewat sebuah studi besar yang dilakukan di Malaysia, belum lama ini.

Data terbaru itu menjadi angin segar bagi perusahaan asal China, Sinovac Biotech Ltd, selaku produsen vaksin Coronavac. Pasalnya, vaksin mereka itu belakangan semakin diawasi efektivitasnya menyusul laporan kejadian infeksi virus corona di kalangan tenaga kesehatan yang telah diimunisasi penuh dengan dua dosis Coronavac di Indonesia dan Thailand.

Studi yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia menemukan bahwa 0,011 persen dari sekitar 7,2 juta penerima vaksin Sinovac memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) karena infeksi Covid-19.

Sementara, ada 0,002 persen dari sekitar 6,5 juta penerima vaksin Pfizer/BioNTech membutuhkan perawatan ICU karena infeksi Covid-19. Berikutnya, ada 0,001 persen dari 744.958 penerima vaksin AstraZeneca membutuhkan perawatan serupa.

Direktur di Institute for Clinical Research, Kalaiarasu Peariasamy, yang melakukan penelitian bersama dengan Gugus Tugas Covid-19 Malaysia, mengatakan bahwa vaksinasi (terlepas dari merek yang digunakan) terbukti mampu mengurangi risiko masuk ICU sebesar 83 persen. Vaksinasi juga menurunkan risiko kematian sebesar 88 persen, berdasarkan hasil penelitian dengan sampel lebih kecil yang melibatkan sekitar 1,26 juta orang.

“Tingkat terobosan untuk penerimaan unit perawatan intensif sangat rendah,” katanya, dikutip Reuters, Jumat (24/9/2021).

Dia mengungkapkan jumlah pasien yang masuk ICU secara keseluruhan di kalangan masyarakat yang telah divaksinasi penuh hanya sebesar 0,0066 persen.

Adapun tingkat kematian kelompok penduduk yang sudah divaksinasi lengkap juga rendah yaitu 0,01 persen. Mayoritas dari mereka berusia di atas 60 tahun atau dengan penyakit penyerta (komorbid).

Kalaiarasu menuturkan, banyak penerima vaksin AstraZeneca berada di “usia pertengahan dewasa”. Sementara, para penerima vaksin corona buatan Pfizer dan Sinovac kebanyakan adalah populasi yang rentan.

Penerima AstraZeneca juga menyumbang proporsi penelitian yang jauh lebih kecil, yang melibatkan sekitar 14,5 juta individu yang divaksinasi lengkap dan dilakukan selama lebih dari lima bulan sejak 1 April.

Pada Juli lalu, Malaysia menyatakan bakal menghentikan pemberian vaksin Sinovac setelah persediaannya berakhir, karena memiliki cukup banyak vaksin lain untuk programnya.

Vaksin Sinovac telah digunakan secara luas di beberapa negara termasuk China, Indonesia, Thailand, dan Brasil. Perusahaan tersebut mengungkapkan, per awal bulan ini mereka telah memasok 1,8 miliar dosis di dalam dan luar negeri.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut