TOKYO, iNews.id - Heat stroke atau kondisi kelelahan akibat panas menewaskan dua orang di Jepang. Banyak warga terkena heat stroke pascaterjangan Topan Faxai, yang juga memicu hampir setengah juta rumah mengalami pemadaman listrik.
Seorang perempuan berusia 93 tahun dan seorang pria berusia 65 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di rumah masing-masing, Selasa (10/9/2019), yang kemudian dipastikan meninggal oleh dokter.
Langgar Gencatan Senjata, Israel Mengebom Gaza Tewaskan 28 Orang
Seorang pejabat dari prefektur Chiba mengatakan kepada AFP, setidaknya 48 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit karena gejala sengatan panas.
Suhu udara di Jepang mencapai di atas 35 derajat Celsius (95 derajat Fahrenheit) di wilayah di mana listrik padam, setelah Topan Faxai menghantam pada Senin (9/9/2019).
Tokyo Electric Co (TEPCO) menyatakan, pada Rabu (11/9/2019) pagi, sekitar 456.000 rumah masih tidak dialiri listrik.
"Tolong berlindung di tempat-tempat dingin dan minum air untuk menghindari sengatan panas," bunyi peringatan TEPCO, dengan menambahkan pihaknya meminta maaf kepada pelanggan terkait pemadaman listrik.
Seorang pejabat setempat mengatakan, 84.000 rumah tangga juga tidak memiliki air, lantaran beberapa pabrik pemurnian air tidak dialiri listrik.
"Tetapi pasokan air kembali normal secara bertahap pada Rabu ketika listrik pulih."
Dengan bantuan militer, para pejabat mengirim truk-truk tangki air ke daerah-daerah yang terkena bencana.
Topan Faxai menerjang Tokyo pada Senin dini hari, menyebabkan puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
Di Chiba, topan memicu 17.000 penumpang terlantar di bandara Narita setelah kereta api yang dari dan menuju ke bandara ditangguhkan.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku