Heboh 19 Drone Kamikaze Rusia "Nyasar" ke Polandia, Cuma 4 yang Bisa Dicegat

WARSAWA, iNews.id - Pemerintah Polandia menegaskan sistem pertahanan udaranya tetap siaga dan tidak kecolongan, meski hampir 20 drone kamikaze Rusia melanggar wilayah udaranya pekan lalu. 

Insiden ini sempat menggegerkan publik karena sejumlah drone jatuh dan merusak rumah warga, walau tidak menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga

Kerusuhan Madagaskar Soroti Meningkatnya Sentimen Negatif terhadap China di Afrika

Dalam perkembangan terbaru, ada dugaan benda yang menghantam rumah warga adalah rudal yang ditembakkan dari jet tempur F-16. Ada dugaan jet tempur F-16 berusaha menembak drone kamikaze tersebut, namun gagal mengenai target.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Radoslaw Sikorski menolak anggapan bahwa negaranya tidak mampu mencegat drone-drone tersebut. Menurut dia, serangan itu sengaja dirancang untuk menguji kewaspadaan NATO, bukan untuk menghancurkan target.

Baca Juga

Diserang Drone, Polandia: Rusia Sedang Menguji NATO!

“Pesawat drone tersebut tidak mencapai target dan hanya menimbulkan kerusakan kecil pada properti, tidak ada yang terluka. Jika itu terjadi di Ukraina, menurut definisi Ukraina, itu akan dianggap sebagai keberhasilan 100 persen,” kata Sikorski, dikutip The Guardian, dikutip Rabu (17/9/2025).

Baca Juga

Panas! Polandia Sebut Drone Rusia Langgar Wilayah Udara

Bukan Serangan Acak

Sikorski menegaskan, sulit memercayai klaim Rusia maupun Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut insiden itu mungkin akibat kesalahan teknis.

“Anda boleh percaya satu atau dua kesalahan meleset, tapi 19 kesalahan dalam satu malam, lebih dari tujuh jam? Maaf, saya tidak percaya,” ujarnya menyindir.

Menurutnya, pola serangan menunjukkan Rusia sedang melakukan uji respons, bukan sekadar salah sasaran.

Moskow berulang kali membantah sengaja menargetkan Polandia. Pejabat Kremlin bahkan menyerukan penyelidikan independen. Namun bagi Warsawa, klaim itu hanyalah upaya menutupi pelanggaran nyata.

“Tidak ada 19 drone memasuki wilayah udara negara lain secara tidak disengaja,” kata Sikorski.

Editor: Anton Suhartono