Heboh Bendera One Piece Berkibar di Demo Gen Z Peru, Protes Sistem Pensiun
LIMA, iNews.id - Generasi muda atau Gen Z di Peru kembali menggelar aksi demonstrasi untuk menentang kebijakan Presiden Dina Boluarte, Sabtu (27/9/2025). Terdapat bendera atau atribut One Piece yang turut dibawa aksi demo pada kesempatan tersebut.
Aksi ini terjadi satu pekan usai demonstrasi di ibu kota yang menyebabkan bentrokan dengan polisi dan mengakibatkan lebih dari selusin petugas polisi, pengunjuk rasa, dan jurnalis terluka.
Melansir Reuters, protes meletus pada 20 September menyusul reformasi sistem pensiun negara yang mewajibkan semua warga Peru di atas usia 18 tahun untuk bergabung dengan penyedia pensiun. Aksi ini juga dipicu oleh kemarahan yang telah lama dan berlarut-larut terhadap Boluarte dan Kongres.
"Ada tingkat ketidakpuasan yang rendah dan membara di Peru, dan sebenarnya sudah seperti itu selama beberapa waktu," ucap profesor tamu program studi Amerika Latin Universitas Princeton, Jo-Marie Burt dikutip, Minggu (28/9/2025).
Burt menambahkan, ketidakpuasan tersebut dipicu skandal korupsi, ketidakamanan ekonomi, meningkatnya kejahatan, dan kemarahan atas kurangnya akuntabilitas atas puluhan pengunjuk rasa yang dibunuh oleh pasukan keamanan ketika Boluarte berkuasa pada akhir 2022.
Menurut laporan Institut Studi Peru bulan Juli menunjukkan tingkat persetujuan Boluarte sebesar 2,5 persen, sementara Kongres sebesar 3 persen.
Selain kerusuhan di Lima, aksi protes juga mengguncang industri pertambangan negara itu. Hudbay Minerals menutup sementara pabriknya di Peru di tengah kerusuhan yang sedang berlangsung.
Seperti diketahui, Peru merupakan produsen tembaga terbesar ketiga di dunia dan produsen utama emas dan perak.
Protes Generasi Z atau Gen Z Peru menyusul demonstrasi pemuda di Indonesia dan Nepal. Ciri umum dalam demonstrasi ini adalah tengkorak bertopi jerami, simbol dari manga Jepang "One Piece" tentang bajak laut pemburu harta karun.
Salah satu pengunjuk rasa di Lima, Leonardo Munoz menceritakan alasannya memeluk simbol manga tersebut saat ikut berdemonstrasi.
"Tokoh utamanya, Luffy, berkelana dari kota ke kota untuk membebaskan rakyat dari penguasa tirani dan korup di kota-kota budak. Ini mewakili apa yang sedang terjadi di berbagai negara. Itulah yang sedang terjadi sekarang di Peru, ucap Munoz.
Menurut badan statistik INE Peru, 27 persen penduduk Peru berusia antara 18 dan 29 tahun.
Editor: Aditya Pratama