Heboh Para Pengunjung Kebun Binatang Baku Hantam, Ditonton lalu Ditiru Hewan

BEIJING, iNews.id - Perkelahian antarpengunjung pecah di kebun binatang Beijing, China, Sabtu pekan lalu. Aksi baku hantam pengunjung, bahkan ada perempuan yang terlibat, menjadi tontonan hewan.

Bukan hanya itu, para hewan pada malam harinya meniru perkelahian pengunjung dengan sesama penghuni kandang.
 
Berdasarkan laporan Beijing Daily, para pengunjung mulanya terlibat cekcok mulut yang berujung pada pertengkaran fisik. Video perkelahian juga diunggah di Weibo.

Baca Juga

Jet Tempur Arab Saudi Bombardir Separatis Yaman di Hadhramaut

Dalam video tampak pengunjung laki-laki dan perempuan tersungkur di lantai setelah saling tendang dan menarik rambut. Seorang perempuan yang menggendong bayi juga ikut berkelahi, menendang perempuan lain yang sudah tergeletak di lantai. Dia juga menjambak rambut lawannya. 

Setelah itu, perempuan yang menggendong bayi ditendang kuat-kuat dari belakang oleh seorang laki-laki hingga terjatuh ke lantai.

Baca Juga

Kenalkan Isyana dan Aura, Dua Bayi Lucu Harimau Sumatera

"Mereka saling berteriak, memukul satu sama lain, disaksikan banyak pengunjung dan hewan. Kedua pihak berdamai setelah dimediasi," demikian pernyataan otoritas kebun binatang Beijing di WeChat, seperti dilaporkan kembali Global Times.

Petugas kebun binatang mengatakan, hewan di dekat lokasi perkelahian menyaksikan kejadian itu dan terkesima. Ini kali pertama mereka melihat perkelahian antarmanusia di kebun binatang. 

Baca Juga

Batuk dan Pilek, Macan Tutul Ini Ternyata Positif Covid

Pada malam hari, beberapa hewan meniru perkelahian itu bersama dengan teman sekandang dan berlangsung di luar kendali.

“Melalui pendekatan dari penjaga yang sabar, (kami yakin) para hewan tahu bahwa berkelahi tidak baik,” demikian pernyataan kebun binatang.

Insiden tersebut menjadi viral dan mengundang komentar netizen. 

"Manusia yang lebih berkualitas bahkan bisa membuat hewan tertawa," kata seorang netizen. 

"Giliran para hewan tersebut yang menonton sirkus," kata pengguna lainnya.

Editor: Anton Suhartono