Heboh Pesan Singkat Singapura Autopsi Jenazah Pasien Covid, Begini Faktanya
SINGAPURA, iNews.id - Publik Singapura baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp bahwa ada perubahan protokol kesehatan terkait hasil autopsi terhadap jenazah korban Covid-19.
Kementerian Kesehatan Singapura (MoH) memastikan informasi tersebut tidak benar, seperti diberitakan The Straits Times, Senin (7/6/2021).
Pesan tersebut berisi, setelah melakukan autopsi, pihak berwenang Singapura mendapati fakta bahwa Covid-19 merupakan bakteri yang telah terpapar radiasi. Orang yang terpapar bakteri tersebut bisa mengalami pembekuan darah yang berujung kematian.
Masih disebutkan dalam pesan itu, MoH mengubah protokol pengobatan bagi pasien Covid-19 dengan memberi mereka aspirin sebagai pengganti dari penanganan yang berlangsung saat ini.
Pernyataan lain dalam pesan hoaks tersebut, dokter menyebut penyakit Covid-19 sebagai trik global.
Disebutkan pula, para ilmuwan Singapura menilai pasien Covid-19 sebenarnya tak memerlukan ventilator dan perawatan di ICU. Para pasien bisa sembuh dengan menggunakan parasetamol atau aspirin.
Dalam keterangannya MoH menegaskan bahwa isi pesan itu tidak benar. Kementerian menjelaskan, informasi mengenai efek dan penyebab Covid-19 yang disebutkan dalam pesan tersebut tidak didukung oleh bukti yang ada saat ini.
Bahkan MoH memastikan saat ini di Singapura belum ada jenazah korban Covid-19 yang diautopsi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi tidak berdasar yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat,” bunyi pernyataan.
Masyarakat disarankan melihat situs web MoH untuk mendapatkan informasi yang benar soal Covid-19.
Editor: Anton Suhartono