Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tim SAR Gabungan Evakuasi 66 Jenazah Korban Bencana Sumatra dalam Sepekan
Advertisement . Scroll to see content

Heroik, Anjing Polisi Ini Habiskan 3.000 Jam Cari Korban Serangan Teroris 11/9 di WTC

Senin, 13 September 2021 - 10:20:00 WIB
Heroik, Anjing Polisi Ini Habiskan 3.000 Jam Cari Korban Serangan Teroris 11/9 di WTC
Atlas, salah satu anjing polisi di NYPD yang turut membantu proses evakuasi korban serangan teroris 11/9 di New York. (Foto: Facebook)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Seekor anjing polisi bernama Atlas dan pawangnya, Robert Schnelle (60) telah menjadi bagian dari sejarah evakuasi korban serangan teroris 11/9 di New York, 20 tahun lalu. Keduanya menghabiskan waktu 3.000 jam untuk mencari korban tewas dan selamat di bawah reruntuhan gedung WTC atau Ground Zero, New York, Amerika Serikat (AS). 

Dilansir dari The Sun, kala itu, 11 September 2001, keduanya tiba di lokasi sekitar 45 menit sebelum menara pertama runtuh. Keduanya bergegas masuk membantu mengevakuasi pekerja yang ketakutan. 

Hari itu menjadi awal tujuh bulan dengan sif 12 jam bagi keduanya membantu mencari korban. Bersama ribuan penyelamat lain, mereka bekerja keras mengevakuasi korban hingga Mei 2002. 

Sebelum serangan teroris mengguncang AS, Atlas baru saja selesai menjalani pelatihannya. Atlas langsung diterjunka ke lokasi kejadian bersama Schnelle yang merupakan pawang di NYPD. 

"Atlas anjing yang sangat muda yang baru saja menyelesaikan pelatihannya. Saya masih kagum dengan bagaimana dia bekerja di Ground Zero dalam kondisi seperti itu," katanya.

Meski demikian, keduanya melakukan hal terbaik yang mereka bisa. Schnelle merasa sangat bangga dengan Atlas. 

"Momen tersulit yang masih menghantui saya sampai hari ini adalah kami tidak menemukan korban selamat setelah hari pertama," katanya. 

Dia berkisah, setelah 45 menit berlomba keluar masuk gedung untuk membantu pekerja yang berlumuran darah dan memar, menara pertama runtuh.

"Ketika menara pertama jatuh, saya bisa berada di bawah truk penyelamat layanan darurat polisi NYPD bersama beberapa petugas polisi lainnya untuk menghindari puing-puing," katanya.

Setelah dirasa aman, asap dan debu hilang, Schnelle merangkak keluar dan mencoba menemukan kendaraan polisi karena Atlas masih di dalam. 

"Saya akhirnya menemukan kendaraannya dan mengeluarkan Atlas," katanya. 

Saat menara kedua runtuh, Schnelle membantu para korban selamat. Salah satunya menyelamatkan seorang fotografer berita yang mengalami cedera pergelangan kaki. 

Keduanya mengevakuasi korban ke tempat yang aman dekat dermaga di sebelah Battery Park.

"Saya merasa seperti kami dikejar oleh tornado. Atlas memimpin jalan menarik saya dengan tali pengikatnya," katanya.

Sayangnya, Atlas meninggal karena kanker pada usia delapan tahun. Sementara Schnelle telah pensiun dari NYPD pada 2007 setelah 25 tahun mengabdi. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut