Hizbullah Klaim Tembak Jatuh Drone Israel dengan Rudal

BEIRUT, iNews.id – Kelompok Hizbullah menyatakan telah menembak jatuh sebuah drone Israel di Lebanon Selatan dengan rudal permukaan-ke-udara. Ini adalah pertama kalinya mereka mengumumkan insiden semacam itu.

Menurut Hizbullah, pesawat tak berawak itu ditembak di dekat Khiam, sekitar 5 km dari perbatasan dengan Israel. Drone itu terlihat jatuh di wilayah Israel. 

Baca Juga

Mulai Mewujudkan Israel Raya, PM Netanyahu Bangun Zona Penyangga di Suriah

Direktur Komunikasi Carnegie Middle East Center, Mohanad Hage Ali mengatakan, Hizbullah tampaknya telah menyindir Israel bahwa mereka memiliki kemampuan untuk merontokkan drone.

“Namun ini adalah pertama kalinya mereka menyatakan bahwa mereka memiliki kemampuan semacam ini untuk menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Minggu (29/10/2023).

Baca Juga

Hizbullah Tegaskan Siap Bertempur dengan Israel, Rudal Diluncurkan ke Perbatasan

Sementara Kementerian Pertahanan Israel tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar terkait insiden itu.

Tentara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon saling baku tembak setiap hari sejak dimulainya konflik Gaza tiga pekan lalu.

Baca Juga

Rudal Hizbullah Serang Perbatasan, Satu Tentara Israel Tewas dan 3 Orang Luka-Luka

Sampai sejauh ini, sekitar 46 pejuang Hizbullah gugur dan 43 lainnya luka-luka di perbatasan kedua negara sejauh ini. Hizbullah mengatakan, mereka telah melakukan 84 serangan di 42 titik di sepanjang perbatasan sejak dimulainya bentrokan. Sementara militer Israel menyatakan setidaknya tujuh tentaranya tewas akibat konflik dengan Hizbullah selama tiga pekan terakhir.

Baca Juga

Hizbullah Peringatkan Israel Akan Terus Bombardir Perbatasan hingga Serangan ke Gaza Dihentikan

Pada Minggu kemarin, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon UNIFIL mengatakan salah satu anggota mereka terluka setelah peluru menghantam pangkalan mereka di dekat Desa Houla, di perbatasan Lebanon-Israel pada Sabtu (28/10/2023).

“UNIFIL menyatakan keprihatinan serius atas dua serangan terhadap pasukan kami yang tanpa kenal lelah bekerja 24 jam sehari dan 7 hari sepekan untuk memulihkan stabilitas di Lebanon selatan dan mengurangi eskalasi situasi berbahaya ini,” tulis UNIFIL di platform media sosial X.

Editor: Ahmad Islamy Jamil