Hongaria Peringati Kematian Tokoh yang Berperan dalam Pembantaian Yahudi, Israel Murka
TEL AVIV, iNews.id - Israel mengecam Hongaria karena menggelar acara untuk mengenang Laksamana Miklos Horthy. Dia merupakan pemimpin Hongaria di masa lalu yang bersekutu dengan Nazi Jerman serta terlibat dalam pembantaian orang Yahudi selama Perang Dunia II.
Menteri Konstruksi dan Transportasi Hongaria Janos Lazar bahkan menyebut Horthy sebagai patriot sejati. Lazar menghadiri upacara 30 tahun kematian Horthy di kampung halaman sang mendiang mantan presiden, Kenderes.
“Horthy memiliki tiga hal: seorang kepala negara luar biasa, seorang patriot Hongaria sejati, dan seorang prajurit heroik,” kata Lazar, yang hadir untuk mewakili pemerintah, seperti dikutip dari RT, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu Lazar mengajak semua pihak untuk memberikan penilaian yang obyektif terhadap Horthy.
“Semakin jauh kita melangkah dari 1920-1944, semakin obyektif kita menilai dia,” tuturnya.
Horthy tetap menjadi tokoh kontroversial di Hongaria modern. Sebagian orang memujinya karena berhasil mewujudkan kemerdekaan negara itu tak lama setelah Perang Dunia I. Dia juga dianggap berhasil dalam membangun negara di tengah peperangan.
Horthy berkuasa di Hongaria pada periode 1920 hingga 1944, menjalin aliansi dengan Adolf Hitler serta berpartisipasi dalam invasi Nazi ke Uni Soviet pada 1941.
Kedutaan Besar Israel di Budapest mengecam peringatan tersebut.
“Memuliakan seseorang yang perbuatannya membawa malapetaka terhadap rakyat Hongaria, khususnya pemeluk Yahudi yang mana sekitar 600.000 laki-laki, perempuan, dan anak-anak tidak bersalah dibunuh, tidak mendapat tempat di Hongaria modern,” bunyi pernyataan kedubes di X, sebelumnya bernama Twitter.
Museum Holocaust Yad Vashem Israel menyebutkan, Horthy menerapkan undang-undang anti-Yahudi. Pada awalnya dia menolak tuntutan Hitler untuk melakukan penyiksaan, memaksa orang Yahudi menggunakan identitas, menempatkan mereka di ghetto, dan mengirim ke kamp kematian. Namun pada 1944 dia tak kuasa menahan tekanan sehingga mengizinkan pendeportasian penduduk Yahudi di Hongaria.
Editor: Anton Suhartono