Hotel Ritz-Carlton Akan Dibuka Setelah Jadi 'Penjara' Pangeran Saudi
                
                RIYADH, iNews.id - Hotel The Ritz-Carlton di Riyadh, Arab Saudi, akan dibuka kembali pada Februari 2018 setelah ditutup sejak November 2017.
Otoritas antikorupsi Arab Saudi menjadikan hotel mewah itu sebagai tahanan bagi para pangeran, menteri, serta pengusaha yang terjerat kasus korupsi.
                                Seorang sumber, kepada AFP, Senin (15/1/2018), mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk membuka kembali hotel tersebut. Namun dia tidak memberikan informasi lebih terperinci.
Berdasarkan informasi dari situs The Ritz-Carlton disebutkan hotel itu sudah menerima reservasi mulai 14 Februari 2018.
Sejak November 2017, The Ritz-Carlton menjadi 'penjara mewah' untuk menahan lebih dari 200 pangeran, menteri, dan pengusaha, setelah komite antiokorupsi Saudi yang dipimpin oleh putra mahkota Mohammed bin Salman melakukan penangkapan besar-besaran.
Sebagian dari mereka sudah dibebaskan setelah membayar uang pengganti korupsi. Namun Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia versi malajah Forbes, belum bebas karena terganjal dengan jumlah uang yang harus dibayarkannya.
Dilaporkan jumlah yang dikenakan kepadanya lebih besar daripada pangeran lain, karena jeratan hukumnya lebih banyak.
Editor: Anton Suhartono