Houthi Serang Fasilitas Minyak Saudi di Jeddah Jelang Gelaran F1, Picu Ledakan Besar
RIYADH, iNews.id - Pemberontak Houthi Yaman kembali menyerang fasilitas minyak Arab Saudi memicu ledakan hebat disertai bola api dan asap hitam pada Jumat (25/3/2022) malam. Serangan terbaru ini menargetkan fasilitas distribusi minyak Aramco di Kota Jeddah.
Akibat serangan itu dua tangki penyimpanan minyak terbakar, namun tidak ada korban jiwa maupun luka. Serangan ini berlansung menjelang gelaran Grand Prix F1 yang berlangsung di Jeddah akhir pekan ini.
Pasukan koalisi yang dipimpin Saudi menyatakan api berhasil dikendalikan.
Sementara itu kementerian energi Saudi, seperti dikutip dari kantor berita SPA, mengutuk keras serangan sabotase seraya menegaskan pihaknya tidak bertanggung jawab atas gangguan pasokan minyak global akibat serangan tersebut.
Kementerian juga menyalahkan Iran karena terus mempersenjatai Houthi dengan rudal balistik dan drone canggih. Disebutkan serangan terbaru ini akan berdampak pada kapasitas produksi minyak Saudi serta kemampuannya dalam memenuhi kewajiban ke pasar global.
Houthi mengintensifkan serangan terhadap fasilitas energi Saudi, negara pengekspor minyak terbesar di dunia.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan, pihaknya meluncurkan rudal ke fasilitas Aramco di Jeddah dan drone ke kilang Ras Tanura dan Rabigh. Mereka juga menargetkan fasilitas penting lainnya di Ibu Kota Riyadh.
Saudi sebelumnya juga menyatakan berhasil menggagalkan serangkaian serangan drone dan rudal Houthi. Sistem pertahanan udara menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan ke Jizan yang menyebabkan kebakaran di pembangkit listrik.
Amerika Serikat mengutuk serangan terhadap sekutunya itu dan menyatakan akan terus bekerja sama untuk memperkuat pertahanan sambil mencari resolusi guna mengakhiri konflik di Yaman.
"Serangan ini tidak bisa diterima dan juga memengaruhi infrastruktur Saudi serta sekolah, masjid, dan tempat kerja," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter.
Akhir pekan lalu serangan Houthi menyebabkan penurunan sementara produksi di kilang dan kebakaran terminal distribusi minyak bumi. Pada 11 Maret, Houthi juga menargetkan kilang di Riyadh, menyebabkan kebakaran kecil.
Editor: Anton Suhartono