Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap! Ini Alasan PM India Modi Tak Hadiri KTT ASEAN, Ada Kaitan dengan Trump
Advertisement . Scroll to see content

Ibu Negara AS Melania Tak Dukung Kebijakan Migran Presiden Trump

Senin, 18 Juni 2018 - 12:56:00 WIB
Ibu Negara AS Melania Tak Dukung Kebijakan Migran Presiden Trump
Ibu Negara AS Melania Trump. (Foto:
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump akhirnya angkat bicara terkait kebijakan migran yang diberlakukan oleh suaminya, Presiden Donald Trump.

Tak senada dengan Trump, Melania mendesak tindakan untuk mencegah anak-anak terpisah dari orangtua mereka, yang memasuki AS dari Meksiko secara ilegal.

"Dia (Melania) percaya kita perlu menjadi negara yang mengikuti hukum, tetapi juga negara yang memerintah dengan hati," kata juru bicara Melania, seperti dilaporkan BBC, Senin (18/6/2018).

Melania sangat jarang angkat bicara terkait kebijakan dan politik suaminya. Namun, kali ini dia menegaskan agar pemerintah bisa mencari solusi untuk kasus tersebut.

"Dia benci melihat anak-anak dipisahkan dari keluarga mereka dan berharap kedua belah pihak (Partai Republik dan Demokrat di Kongres) akhirnya bisa bersatu untuk mencapai reformasi imigrasi yang bagus," demikian pernyataan Melania lewat juru bicaranya.

Saat ini anak-anak yang terpisah dari keluarga ditampung ke pusat penahanan.

Pernyataan Melania menjadi salah satu dari banyak komentar terkait kontroversi kebijakan migran tanpa toleransi yang diberlakukan pemerintahan Trump. Dalam periode enam pekan terakhir, ada sebanyak 2.000 anak yang terpisah dari keluarga mereka akibat kebijakan tersebut.

Para orang dewasa yang mencoba menyeberangi perbatasan, yang bermaksud mencari suaka, ditahan dan menghadapi tuntutan pidana atas tuduhan masuk AS secara ilegal.

Akibatnya, ratusan anak di bawah umur kini ditempatkan di pusat-pusat penahanan, dan dijauhkan dari orangtua mereka. Kebijakan ini dikecam kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Selama ini Donald Trump menuding undang-undang yang dibuat Partai Demokrat sebagai penyebab kebijakan itu. Dalam cuitannya, Trump mendesak Partai Demokrat bekerja sama dengan Partai Republik untuk membuat undang-undang baru.

Namun penahanan anak-anak secara terpisah dari orangtua mereka merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung AS Jeff Sessions pada bulan lalu, dan untuk menghentikannya tidak dibutuhkan keputusan kongres.

Kebijakan itu sekaligus memecah-belah Partai Republik. Banyak pendukung Trump menyebut sebagian anak-anak itu sebetulnya sudah sering diambil oleh pemrintah dari para orangtua mereka yang berurusan dengan hukum karena dituduh melakukan kejahatan lain.

Menurut laporan, penahanan anak-anak, yang termasuk bayi dan balita itu, mengakibatkan banyak rumah penampungan dan panti asuhan kehabisan ruangan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut