Ikuti Jerman, Denmark Cabut Larangan Ekspor Senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
COPENHAGEN, iNews.id - Denmark mencabut larangan penjualan senjata terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Ini terkait doktrin kebijakan luar negerinya yang baru tentang 'realisme pragmatis'.
Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Politiken pada Kamis (9/3/2023) mengatakan, larangan itu diberlakukan pada 2018 dan 2019 setelah pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi dan dilatarbelakangi perang di Yaman yang dipimpin Arab Saudi dan UEA.
“Dunia yang sempurna adalah dunia yang tidak membutuhkan senjata sama sekali. (Tapi) sekarang kita hidup di dunia nyata,” katanya.
“Anda bisa menjadi negara yang bermasalah di mata kami dan masih memiliki kepentingan keamanan yang sah. Dan cara bertindak kita harus berada di tempat yang sama dengan negara-negara Eropa lainnya," tambahnya.
Dia juga menegaskan kembali, kementeriannya akan melakukan analisis negara dan penilaian keamanan setiap tahun. Tujuannya untuk mencegah penggunaan senjata Denmark terhadap penduduknya atau dalam perang di mana negara-negara tersebut terlibat secara tidak tepat.
Laporan media menunjukkan, Denmark memiliki lebih dari 200 perusahaan di sektor pertahanan.
“Kita harus menemukan keseimbangan yang memastikan bahwa industri pertahanan Denmark memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional, menciptakan lapangan kerja dan pembangunan seperti yang lain – dan pada saat yang sama menjaga beberapa prinsip dasar,” katanya.
Rasmussen mengatakan, keputusan telah diambil di bawah doktrin kebijakan luar negeri baru Denmark yang menyerukan 'idealisme pragmatis' atau 'realisme pragmatis'. Ini merupakan pergeseran dari 'kebijakan luar negeri berbasis nilai' dari menteri yang bertanggung jawab sebelumnya.
Sesama anggota Uni Eropa, Jerman juga melarang ekspor senjata ke Arab Saudi dan UEA pada 2018. Namun, larangan itu dicabut Oktober lalu di tengah krisis energi yang disebabkan oleh pengurangan impor gas alam yang dipasok Rusia.
Hal ini memungkinkan perusahaan Jerman untuk menjual peralatan dan persenjataan untuk jet tempur Eurofighter Typhoon dan Panavia Tornado ke Arab Saudi hingga 36,1 juta Euro.
Editor: Umaya Khusniah