Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump kepada Ukraina: Serahkan Wilayah ke Rusia atau Lanjut Perang?
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Senior Rusia Jatuh Sakit usai Misi Luna-25 Gagal Mendarat di Bulan

Selasa, 22 Agustus 2023 - 15:59:00 WIB
Ilmuwan Senior Rusia Jatuh Sakit usai Misi Luna-25 Gagal Mendarat di Bulan
Para ilmuwan Rusia merancang wahana Luna-25 untuk misi pendaratan di kutub selatan bulan. Namun, misi itu gagal setelah wahana tersebut jatuh dan menabrak permukaan bulan, pekan lalu. (Foto: Reuters/Roscosmos)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Harapan Rusia untuk menuntaskan misi pendaratan di bulan, setelah hampir 50 tahun vakum, pupus seketika tatkala wahana antariksa Luna-25 buatan Moskow jatuh di permukaan satelit alami bumi itu, belum lama ini. 

Wahana itu jatuh saat melakukan manuver prapendaratan. Tak lama setelah itu, salah satu fisikawan dan astronom terkemuka yang bekerja dalam misi tersebut dilarikan ke rumah sakit di Moskow.

The Independent melaporkan, ilmuwan bernama Mikhail Marov (90) itu dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (19/8/2023) lalu lantaran kesehatannya memburuk menyusul kegagalan misinya.

Kepada saluran RBC surat kabar Moskovsky Komsomolets, astronom Rusia tersebut mengatakan, kemunduran tersebut sangat parah baginya sehingga berdampak buruk pada kesehatannya.

“Saya sedang dalam observasi. Bagaimana saya tidak khawatir, ini sebagian besar adalah masalah hidup. Ini semua sangat sulit,” katanya kepada wartawan di Rumah Sakit Klinik Pusat Moskow yang terletak dekat Kremlin di ibu kota Rusia.

Ilmuwan tersebut pernah mengerjakan misi luar angkasa sebelumnya untuk Uni Soviet. Dia pun menganggap misi Luna-25 sebagai puncak dari pekerjaannya selama hidupnya.

“Sangat disayangkan peralatan itu tidak bisa mendarat. Bagi saya, mungkin ini adalah harapan terakhir untuk melihat kebangkitan program bulan kita (Rusia),” kata Marov.

Dia pun berharap alasan di balik kecelakaan Luna-25 itu akan dibahas dan diperiksa dengan cermat oleh para ilmuwan Rusia.

Dengan meluncurkan Luna-25, Moskow berharap untuk melanjutkan warisan program Luna era Soviet. Peluncuran wahana itu menandai kembalinya eksplorasi bulan yang independen di tengah isolasi terhadap Rusia yang semakin meningkat dari Barat. 

Sayangnya, pada Minggu (20/8/2023) lalu, Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) mengonfirmasi bahwa komunikasi dengan Luna-25 tiba-tiba terputus, meninggalkan jejak ketidakpastian.

“Alat tersebut berpindah ke orbit yang tidak dapat diprediksi dan lenyap akibat tabrakan dengan permukaan bulan,” ungkap Roscosmos dalam sebuah pernyataan kala itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut