Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jenazah Antasari Azhar Disalatkan di Masjid Asy-Syarif Tangsel
Advertisement . Scroll to see content

India Benarkan Warga Buang Jenazah Korban Covid ke Sungai Gangga, Ini Pemicunya

Minggu, 16 Mei 2021 - 07:04:00 WIB
India Benarkan Warga Buang Jenazah Korban Covid ke Sungai Gangga, Ini Pemicunya
India pastikan jenazah yang dibuang di Sungai Gangga korban Covid-19 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - Pemerintah India memastikan puluhan mayat yang dibuang di beberapa sungai, termasuk Gangga, beberapa waktu lalu merupakan korban Covid-19.

Praktik membuang mayat ke sungai ini diduga karena faktor kemiskinan yakni keluarga tak bisa mengkremasi secara layak. Ini merupakan fakta mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan jika menjadi tren.

Foto-foto temuan puluhan mayat di Sungai Gangga mengejutkan negara yang sedang diguncang akibat lonjakan kasus Covid-19.

Pemerintah Negara Bagian Uttar Pradesh, wilayah tempat penemuan mayat, sampai saat ini masih bungkam dengan penemuan mayat tersebut. Namun pemerintah pusat, dalam surat kepada pejabat daerah, memastikan kematian mereka akibat virus corona dan penyakit lain.

"Pemerintah memiliki informasi korban meninggal disebabkan Covid-19 atau penyakit lain, dibuang ke sungai ketimbang dimakamkan sesuai ritual," kata seorang pejabat senior pemerintah, Manoj Kumar Singh, dikutip dari Reuters, Minggu (16/5/2021).

Jenazah-jenazah itu ditemukan di banyak lokasi sepanjang Sungai Gangga dan anak alirannya dalam beberapa hari.

Singh dalam memo kepada para wali kota mengatakan, kurangnya dana untuk membeli material kayu bakar guna pelaksanaan kremasi merupakan alasan kasus pembuangan jenazah ke sungai marak. Selain itu, fenomena ini terkait dengan kepercayaan di masyarakat mengenai kesucian Sungai Gangga. Penyebab lain, keluarga membuang korban Covid-19 karena takut tertular.

Dia juga mendesak pejabat pemerintah desa untuk memastikan tidak ada jenazah yang dibuang ke sungai lagi seraya menegaskan pemerintah negara bagian akan membayar keluarga miskin masing-masing 5.000 rupee untuk mengkremasi atau memakamkan jenazah. 

Pemerintah juga meminta polisi berpatroli di sepanjang sungai untuk menghentikan praktik tersebut.

Sementara itu Perdana Menteri India Narendra Modi memerintahkan para pejabat untuk memperkuat dan meningkatkan layanan kesehatan di perdesaan di saat tren kasus infeksi melonjak. Kasus virus corona menyebar dari perkotaan ke perdesaan di mana fasilitas layanan kesehatan tak memadai.

Pakar kesehatan mengatakan, banyak kasus tidak terdeteksi di perdesaan Uttar Pradesh. 

India melaporkan penambahan harian kasus kematian sekitar 4.000 orang selama hampir 2 pekan terakhir. Namun para pakar kesehatan yakin angka resmi pemerintah tak sesuai dengan kenyataan. Lonjakan kasus kematian menyebabkan penumpukan di krematorium.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut