India Perketat Keamanan setelah Ancaman Bom Bunuh Diri Al Qaeda
 
                 
                LUCKNOW, iNews.id - India memperketat keamanan publik setelah beredar surat peringatan serangan gerilyawan Islam untuk membalas pernyataan menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW oleh pejabat Partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma dan Naveen Jindal.
Mengutip Reuters, beberapa kelompok media India membagikan surat tertanggal 6 Juni 2022 yang dikaitkan dengan Al Qaeda di Anak Benua India (AQIS). Surat itu berisikan ancaman untuk melakukan bom bunuh diri di negara bagian India untuk mempertahankan kehormatan Nabi Muhammad SAW.
 
                                Seorang pejabat kementerian dalam negeri federal mengatakan, badan intelijen tengah memeriksa keaslian ancaman yang dikeluarkan oleh AQIS.
"Kami juga telah memerintahkan polisi negara bagian untuk memastikan pertemuan publik atau protes tidak diperbolehkan karena bisa menjadi sasaran kelompok militan," ujar seorang pejabat senior kementerian dalam negeri di New Delhi dikutip, Kamis (9/6/2022).
 
                                        Ancaman keamanan itu muncul beberapa hari setelah juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP), pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, Nupur Sharma berkomentar tentang Nabi Muhammad SAW selama debat TV. Pernyataan Sharma memicu kegemparan di kalangan Muslim di India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara Islam menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.
 
                                        Sharma telah diskors dari partai sementara juru bicara lainnya, Naveen Kumar Jindal, dikeluarkan karena komentar yang dia buat tentang Islam di media sosial.
Polisi di India utara menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena memposting komentar anti-Muslim di media sosial, bersama dengan 50 orang lainnya yang ambil bagian dalam kerusuhan sporadis di antara Muslim minoritas di beberapa bagian India pekan lalu atas pernyataan Sharma.
 
                                        Kementerian Luar Negeri India mengatakan, tweet dan komentar ofensif sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Instruksi telah dikeluarkan kepada beberapa anggota senior BJP untuk berhati-hati ketika berbicara tentang agama di platform publik.
Editor: Aditya Pratama