Indonesia Ikuti Pertemuan Jaringan Smart City ASEAN-Jepang, Ini Hasilnya
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia, diwakili Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Jaringan Kota Pintar (Smart City) ASEAN-Jepang ketiga yang digelar secara hibrida, virtual dan langsung, pada 18 hingga 19 Oktober lalu.
Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) ditunjuk sebagai National Representative (NR) mewakili Indonesia. Dirjen Bina Adwil DR Drs Safrizal ZA, M.Si diundang menghadiri kegiatan secara virtual, seperti diterima iNews.id dari siaran pers Kemdagri, Jumat (22/10/2021).
Pada hari pertama, seluruh peserta mengikuti upacara pembukaan serta diskusi panel. Sementara hari kedua digelar business match making serta forum dengan tema berbeda daripada hari pertama.
Kegiatan ini mengundang 1.200 peserta yang juga mengikutsertakan pemimpin pusat dan daerah negara-negara ASEAN. Seluruh daerah menghadapi tantangan yang sama guna mewujudkan kota pintar. Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa memfasilitasi kemajuan proyek-proyek kota pintar melalui diskusi terbuka, mealui best practice yang sudah dialami baik di ASEAN maupun Jepang. Misalnya, membahas lebih dalam tentang bagaimana menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19 yang panjang serta mendorong jaringan sektor publik dan swasta dalam mendukung kemajuan kota pintar.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu:
1. ASEAN dan Jepang memutuskan untuk terus meningkatkan kerja sama menuju realisasi kota pintar di setiap negara anggota ASEAN dan menyambut baik pengembangan Buku Panduan Perencanaan Kota Pintar ASEAN yang direncanakan akan dirumuskan bersama pada akhir tahun ini.
2. Jepang melaporkan status kemajuan 'Smart JAMP' dan sepakat dengan masing-masing negara anggota ASEAN dan Kota ASCN untuk melanjutkan kerja sama timbal balik dalam menerapkan langkah-langkah dukungan yang telah disepakati pada pelaksanaan sebelumnya.
3. Jepang mengangkat tiga poin penting, yakni membentuk kota pintar beragam yang memenuhi kebutuhan dan kondisi aktual masing-masing kota, membentuk kota pintar yang didasarkan pada beragam peserta, dan membentuk kota pintar yang terbuka dan sangat transparan, untuk keberhasilan proyek pengembangan di setiap negara anggota ASEAN, serta memperkenalkan beberapa kasus domestik yang mempromosikan kota pintar sesuai dengan poin-poin ini. Negara-negara anggota ASEAN dan Jepang mengakui pentingnya tiga poin ini untuk mempromosikan pengembangan kota pintar.
4. ASEAN dan Jepang menegaskan akan mengadakan Pertemuan Tingkat Tinggi Jaringan Kota Pintar ASEAN-Jepang secara terus menerus sebagaimana disepakati bersama dan menegaskan untuk terus bekerja sama dalam mewujudkan kota pintar di setiap negara anggota ASEAN.
Melalui kehadiran Dirjen Bina Adwil yang didampingi Direktur Kawasan, Perkotaan, dan Batas Negara, Dr Drs Thomas Umbu Pati T.B, M.Si diharapkan bisa memberikan kontribusi aktif serta masukan bagi kemajuan rencana dan realisasi kota-kota pintar di Indonesia secara khusus, dan ASEAN secara umum.
Editor: Anton Suhartono