Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sadis! Pria di Pasar Minggu Pukul Kakak Ipar Pakai Palu hingga Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Perintahkan Pekerja Bantuan Asing Tinggalkan Palu-Donggala

Rabu, 10 Oktober 2018 - 09:04:00 WIB
Indonesia Perintahkan Pekerja Bantuan Asing Tinggalkan Palu-Donggala
Anggota Pemadam Kebakaran Darurat Internasional Prancis saat mencari korban di luar hotel Mercure yang hancur di Palu. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia memerintahkan pekerja bantuan asing independen meninggalkan wilayah yang terkena bencana gempa di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pemerintah juga meminta NGO asing harus segera memulangkan stafnya dari wilayah itu.

Jumlah resmi korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami di Sulteng mencapai 1.948 orang, dengan korban terbesar dan terparah berada di Palu, kota kecil yang porak poranda oleh bencana.

Tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang hilang, namun Badan Penanggulangan Bencana Nasional memperkirakan mecapai 5.000 orang. Sekitar 70.000 warga juga telah 0mengungsi.

Dilaporkan ABC News, Rabu (10/10/2018), Indonesia biasanya enggan dilihat sebagai negara yang mengandalkan bantuan pihak luar untuk menangani bencana, dan menolak bantuan asing tahun lalu saat gempa mengguncang Pulau Lombok.

Namun, Indonesia akhirnya menyatakan menerima bantuan dari luar negeri pasca gempa bumi berkekuatan 7,5 Skala Richter dan tsunami melanda pantai barat Sulawesi pada 28 September.

Kendati demikian, sejumlah kelompok asing mengaku menghadapi kesulitan dan bingung mengenai kebijakan tersebut.

Ada pembatasan jangka panjang pada kegiatan para pekerja bantuan asing, dan badan bencana nasional menetapkan aturan bagi organisasi non-pemerintah (LSM) asing.

Kelompok-kelompok asing tidak diizinkan untuk "langsung pergi ke lapangan", namun harus melakukan semua kegiatan dalam kemitraan dengan mitra lokal.

"Orang asing yang bekerja dengan LSM asing tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas apa pun di lokasi yang terkena dampak," demikian pernyataan sebuah lembaga dalam salah satu pemberitahuan.

"LSM asing yang telah mengerahkan staf asing mereka disarankan untuk segera menarik kembali stafnya keluar dari Palu."

ABC News juga mendapat salinan surat dari otoritas Indonesia yang ditujukan kepada pihak LSM.

"Kami menghargai kebaikan hati dan solidaritas yang ditunjukan. Tetapi, berdasarkan keputusan dari Pemerintah Indonesia, dukungan di area pencarian dan penyelamatan begitu juga layanan kesehatan dan medis itu tidak diperlukan," demikian bunyi surat itu.

Ketua Dewan Pembangunan Internasional Australia, Marc Purcell, mengaku belum pernah melihat surat seperti itu.

"Informasi terbaru yang kami miliki adalah Pemerintah Indonesia memiliki tawaran dari 29 negara dan 102 LSM internasional, bukan hanya dari Australia, tetapi total 17 negara, jadi bencana ini dengan cepat menjadi latihan logistik yang sangat besar untuk Pemerintah Indonesia," katanya.

Purcell mengatakan Australia harus menghormati keputusan indonesia.

Pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar Rp560 miliar rupiah untuk bantuan gempa dan mengatakan sekitar 20 negara menawarkan bantuan.

Pada 2004, gempa bumi di Aceh, Pulau Sumatra, memicu tsunami di Samudra Hindia yang menewaskan 226.000 orang di 13 negara, termasuk lebih dari 120.000 di Indonesia.

Pemerintah asing dan kelompok bantuan memainkan peran utama dalam upaya tanggap darurat dan pemulihan pada 2004.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut