Infrastruktur Energi Diserang Habis-habisan, Ukraina Perlu Lebih Banyak Generator untuk Melewati Musim Dingin
KIEV, iNews.id - Usaha kecil dan menengah Ukraina telah mengimpor sekitar setengah juta generator listrik. Meski demikian, negara yang diserang Rusia itu masih membutuhkan ribuan generator listrik untuk bisa melewati musim dingin.
"Pengusaha kecil dan menengah Ukraina telah mengimpor 500.000 generator berdaya rendah. Tapi untuk melewati musim dingin kita membutuhkan sekitar 17.000 unit pembangkit besar dan industri," kata Perdana Menteri Denys Shmyhal dalam rapat pemerintah pada Jumat (16/12/2022).
Sebagai informasi, Ukraina makin sering mengalami pemadaman listrik akibat serangan Rusia terhadap infrastruktur energi yang terjadi sejak Oktober lalu.
"Kami berharap dapat menutupi sebagian dari kebutuhan ini dengan bantuan mitra kami," katanya.
Sementara itu, operator jaringan Ukraina Ukrenergo mengatakan, setelah serangan udara terbaru Rusia pada hari Jumat, waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan akan lebih lama daripada setelah serangan sebelumnya.
Sebelumnya, Rusia menggempur fasilitas energi di seluruh Ukraina dengan puluhan rudal pada Jumat (16/12/2022). Serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang dan merusak sembilan pembangkit listrik di Ukraina.
“Yang sudah kami lihat, (ada) kerusakan sekitar sembilan fasilitas pembangkit. Sekarang kami masih verifikasi kerusakannya,” ujar Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, dalam siaran televisi nasional setempat.
Serangan kali ini adalah yang terbaru dari serangkaian gelombang besar serangan rudal Rusia sejak Oktober lalu yang menghantam infrastruktur kritis Ukraina.
Di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, serangan Moskow dilaporkan telah menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas energi setempat. Penduduk di kota itu pun terancam mati beku pada musim dingin ini akibat tidak adanya arus listrik untuk menyalakan alat pemanas.
Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat mengatakan, Rusia menembakkan lebih dari 60 rudal pada jam sibuk di pagi hari. Militer Moskow juga mencoba mengalihkan perhatian sistem pertahanan udara Ukraina dengan menerbangkan pesawat tempur di dekat negara itu.
“Mereka ingin menghancurkan kami, dan menjadikan kami budak. Tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan bertahan,” kata salah seorang warga, Lidiya Vasilieva (53) saat menuju tempat berlindung di stasiun kereta api Kiev.
Editor: Umaya Khusniah