Inggris Buktikan Racun Serangga Bisa Bunuh Virus Corona

LONDON, iNews.id – Bahan kimia yang digunakan dalam racun pengusir serangga, ternyata dapat membunuh jenis virus corona baru yang menyebabkan Covid-19. Temuan itu diperoleh lewat studi pendahuluan oleh laboratorium pertahanan Inggris yang hasilnya diterbitkan pada Rabu (26/8/2020).

Ilmuwan di Defense Science and Technology Laboratory (DSTL) menemukan bahwa citriodiol, bahan aktif yang terkandung dalam semprotan pengusir serangga seperti Mosiguard (yang dijual di Inggris), memiliki sifat antivirus jika dicampur dengan virus dalam fase cair dan pada permukaan uji.

Baca Juga

Kocak! Seekor Rakun Bobol Toko Minuman Keras lalu Mabuk hingga Pingsan

“Mencampur suspensi virus dengan semprotan Mosiguard atau komponen penyusun terpilih menghasilkan penurunan SARS-CoV-2,” ungkap hasil penelitian tersebut, dikutip AFP.

“Pada konsentrasi tinggi, Mosiguard memberikan penurunan Covid-19 yang signifikan, sehingga tidak ada virus yang dapat dipulihkan,” tambah pernyataan itu.

Baca Juga

Unik, Pembersih Smartphone Ini Gunakan Ozon untuk Membunuh Kuman

Citriodiol terbuat dari minyak pada daun dan ranting pohon Eucalyptus citriodora, yang ditemukan di Asia, Amerika Selatan, dan Afrika. Sebelumnya, zat tersebut sudah diketahui dapat membunuh jenis virus corona lainnya.

Hasil penelitian laboratorium Inggris tersebut belum ditinjau peneliti sejawat secara eksternal. Namun, Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan, studi itu dimaksudkan untuk dijadikan sebagai dasar bagi badan-badan ilmiah lain yang sedang meneliti Covid-19 dan kemungkinan solusi menghadapinya.

“DSTL berharap temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan bagi organisasi lain untuk memperluas dan mengembangkan penelitian, serta untuk mengkonfirmasi temuan dalam publikasi ini,” kata lembaga tersebut.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, pada Mei lalu memang pernah mengatakan bahwa tentara-tentara di negara itu diberi racun serangga untuk menawarkan perlindungan potensial terhadap virus corona.

Editor: Ahmad Islamy Jamil