Inggris Desak Militer Myanmar Segera Bebaskan Aung San Suu Kyi
LONDON, iNews.id - Inggris mengecam penahanan dan penggulingan pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi dalam kudeta militer, Senin (1/2/2021).
Menteri Luar Negeri Dominic Raab mendesak militer Myanmar segera membebaskan Suu Kyi beserta para pejabat lainnya.
"Mereka harus segera dibebaskan dan dakwaan terhadap mereka dihapus. Tidak boleh ada kemunduran dalam demokrasi," katanya, dalam cuitan, Kamis (4/2/2021).
Inggris, lanjut dia, tengah berkonsultasi dengan mitra internasional untuk menentukan langkah selanjutnya terhadap Myanmar.
Dalam Sidang Dewan Keamanan (DK) Sekjen PBB Antonio Guterres berjanji mengerahkan komunitas internasional untuk menekan militer Myanmar. Dia ingin memastikan kudeta di negara Asia Tenggara itu gagal.
“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dan komunitas internasional, untuk memberikan tekanan kepada Myanmar, memastikan bahwa kudeta ini gagal. (Kudeta) Ini benar-benar tidak dapat diterima, setelah pemilu yang saya yakini berlangsung normal, dan setelah periode transisi yang besar,” ujar Guterres.
Usulan pernyataan sikap mengutuk kudeta Myanmar telah diajukan Inggris untuk didiskusikan oleh 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Pernyataan itu menyerukan agar militer Myanmar menghormati supremasi hukum dan hak asasi manusia (HAM), dan segera membebaskan para pejabat yang ditahan.
Namun, pernyataan itu harus disepakati terlebih dulu. Para diplomat mengatakan, rumusan di dalamnya perlu diperhalus untuk mendapatkan dukungan lebih luas dari China dan Rusia, dua negara yang diketahui menjadi “pelindung” militer Myanmar.
Editor: Anton Suhartono