Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Gaza dan Ukraina Dongkrak Penjualan Senjata Global 2024, Perusahaan Israel Raup Untung
Advertisement . Scroll to see content

Inggris Masih Enggan Akui Negara Palestina, Ini Alasannya

Rabu, 09 Juli 2025 - 16:43:00 WIB
Inggris Masih Enggan Akui Negara Palestina, Ini Alasannya
David Lammy menegaskan negaranya belum akan mengakui kemerdekaan Palestina (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Inggris belum akan menyusul rencana Prancis untuk mengakui negara Palestina merdeka. Pemerintah Inggris enggan memberikan tenggat waktu untuk melangkah lebih jauh mengakui kemerdekaan Palestina, meski tekanan di dalam da luar negeri semakin kuat. 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Lammy menegaskan penolakannya saat diminta komitmen waktu untuk mengakui kemerdekaan Palestina.

"Saya tidak akan terpaku pada kalender hanya karena itu praktis untuk sebuah pidato singkat," ujarnya, kepada anggota parlemen Inggris, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (9/7/2025). 

Dia beralasan, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih berjalan alot. Setiap keputusan pengakuan Palestina, kata dia, harus berdasarkan penilaian, apakah langkah tersebut membawa perubahan yang berarti di lapangan atau tidak.

Meski pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Palestina semakin meningkat, termasuk negara-negara Eropa seperti Irlandia, Spanyol, dan Norwegia, pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel terus berlanjut.

"Apa yang telah kita saksikan adalah pencaplokan lebih lanjut di Tepi Barat," ujarnya, seraya menegaskan bahwa pengakuan saja belum memajukan upaya perdamaian.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang sedang berkunjung ke Inggris, juga meminta dukungan untuk mengakui negara Palestina.

"Dengan Gaza yang hancur dan Tepi Barat yang diserang setiap hari, prospek negara Palestina tidak pernah terancam seperti sekarang," kata Macron. 

"Inilah mengapa solusi dua negara dan pengakuan negara Palestina ini adalah satu-satunya cara untuk membangun perdamaian dan stabilitas bagi semua di seluruh kawasan," ujar Macron.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut