Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Ingin Rasakan Penderitaan Warganya, Walkot Seoul Sewa Rumah Miskin

Rabu, 25 Juli 2018 - 16:41:00 WIB
Ingin Rasakan Penderitaan Warganya, Walkot Seoul Sewa Rumah Miskin
Park Won Soon bersama istrinya (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Sangat jarang pejabat pemerintahan yang merasakan bagaimana hidup dalam kesusahan. Tapi, Wali Kota Seoul, Korea Selatan, Park Won Soon, ingin mencobanya.

Pada Minggu (22/7), Park dan istrinya, Kang Nan Hui, meninggalkan rumah gedong mereka di pusat Kota Seoul untuk merasakan tinggal di rooftop apartemen di Distrik Gangbuk Gu.

Sewa ruang di rooftop apartemen Seoul biasanya paling murah dibandingkan bagian lain. Penghuninya akan merasa seperti di sauna saat musim panas. Sebaliknya, mereka seperti berada di kulkas di musim dingin.

Tak heran jika bagian ini biasanya disewa oleh kalangan lanjut usia, mahasiswa, atau pasangan suami istri dengan penghasilan rendah. Intinya, ruang di lantai paling atas apartemen biasanya disewa orang yang berada di bawah garis kemiskinan.

Park akan menjadikan ruang seluas 30 meter persegi itu sebagai tempat tinggal sekaligus ruang kerjanya selama sebulan.

Pemerinah Kota Seoul menganggarkan 2 juta won atau sekitar Rp26 juta untuk keperluan Park selama sebulan, termasuk membayar sewa. Apartemen kecil itu dilengkapi dua kamar dan satu toilet, tapi tidak ada AC-nya.

Menurut pria yang pada bulan lalu kembali terpilih menjadi wali kota untuk ketiga kali itu, tujuannya tinggal di rooftop apartemen untuk merasakan bagaimana kehidupan sehari-hari warganya. Dia ingin memahami apa saja kebutuhan rumah tinggal, terutama mereka yang tinggal di Gangbuk Gu.

Ini juga untuk memenuhi janji kampanyenya bahwa dia akan tinggal di apartemen miskin jika terpilih kembali. Dengan turun ke lapangan, dia bisa merasakan fakta sebenarnya.

"Saya yakin masalah dan jawabannya ada di lokasi, bukan di kantor balai kota," kata Park, dikutip dari Korea Herald, Rabu (25/7/2018).

Namun Park mengaku bukan pertama kali ini tinggal di lingkungan miskin. Saat pertama pindah ke Seoul, dia sempat merasakan lingkungan miskin.

"Ketika saya pertama kali pindah ke Seoul setelah menyelesaikan sekolah menengah, saya juga tinggal di rumah di atas bukit. Jadi saya tidak benar-benar baru di lingkungan seperti itu," kata Park.

Selama tinggal di rooftop dia akan banyak mendengar apa keluhan para penghuni sebagai bahan pertimbangannya membuat kebijakan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut