Ini 3 Kesimpulan KTT ASEAN 2023
JAKARTA, iNews.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, berakhir Kamis (11/5/2023). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap tiga kesimpulan pertemuan para pemimpin ASEAN yang berlangsung 2 hari tersebut.
Kesimpulan pertama, kata Presiden, para pemimpin ASEAN memberikan perhatian penuh terhadap hal-hal berkaitan dengan kepentingan rakyat, termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia.
“Hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para leaders, termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia. Saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya,” kata Presiden Jokowi, dalam keterangan yang dirilis Setkab.
Konflik Myanmar menjadi kesimpulan kedua KTT ASEAN kali ini. Menurut Presiden, para pemimpin memberikan perhatian terhadap penyelesaian konflik Myanmar. Pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi.
Jokowi juga mengingatkan agar ASEAN melibatkan semua pemangku kepentingan sesuai 5 Poin Konsensus yang disepakati di Jakarta pada April 2021.
“Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan,” tuturnya.
Indonesia, tegas Presiden, siap berbicara dengan siapa pun termasuk junta militer dan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar demi kepentingan kemanusiaan.
Presiden menegaskan, upaya pendekatan terhadap junta militer yang berkuasa di Myanmar bukan berarti pengakuan.
“Penting untuk saya ditegaskan bahwa engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan,” katanya.
Selain itu Presiden menggarisbawahi pentingnya kesatuan ASEAN sehingga tidak mudah dipecah belah pihak lain.
”Tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar. Kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi,” ujarnya, menegaskan.
Kesimpulan terakhir mengenai penguatan kerja sama ekonomi. Pemimpin ASEAN sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia. Dalam hal ini, hilirisasi menjadi kunci.
Selain itu, pemimpin ASEAN juga sepakat untuk memperkuat implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antarnegara.
“Ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri,” ujarnya.
Editor: Anton Suhartono