Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahaya Menghirup Inhaler Hong Thai Formula 2 yang Terkontaminasi Bakteri
Advertisement . Scroll to see content

Ini Alasan Thailand Gunakan Bom Klaster Serang Kamboja

Sabtu, 26 Juli 2025 - 10:03:00 WIB
Ini Alasan Thailand Gunakan Bom Klaster Serang Kamboja
Militer Thailand akhirnya mengakui penggunaan bom klaster dalam konflik yang tengah memanas dengan Kamboja (Foto: RTAF)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id – Militer Thailand akhirnya mengakui penggunaan bom klaster dalam konflik yang tengah memanas dengan Kamboja. Pengakuan ini muncul setelah tuduhan keras dari pihak Kamboja yang menyebut Thailand melakukan serangan ilegal dan brutal menggunakan senjata yang telah dilarang secara internasional. 

Namun, pemerintah Thailand punya alasan tersendiri di balik keputusan kontroversial itu.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand Winthai Suwaree menjelaskan, bom klaster memang digunakan dalam pertempuran sejak Kamis (24/7/2025), tapi hanya dalam kondisi tertentu dan untuk sasar militer strategis.

“Penggunaannya terbatas. Kami hanya menargetkan posisi musuh dengan nilai taktis tinggi,” kata Winthai, dikutip dari The Nation, Sabtu (26/7/2025). 

Dia menambahkan setiap bom klaster yang digunakan dijatuhkan secara presisi oleh jet tempur F-16 untuk menghancurkan instalasi militer Kamboja.

Winthai juga menekankan bahwa submunisi dari bom klaster meledak seluruhnya, sehingga tidak meninggalkan sisa ranjau yang membahayakan warga sipil di masa depan.

Proporsionalitas dan Efektivitas Taktis

Militer Thailand juga menekankan prinsip proporsionalitas dalam penggunaan kekuatan. Dalam konteks konflik bersenjata dengan Kamboja, bom klaster dianggap sebagai alat efektif untuk menghancurkan target berlapis, seperti konsentrasi pasukan, instalasi artileri, atau posisi strategis di wilayah musuh.

“Penggunaan munisi jenis ini memperkuat efektivitas tempur kami tanpa harus mengerahkan pasukan darat secara besar-besaran,” ujar seorang pejabat militer lainnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut