Ini Dugaan Penyebab Jatuhnya Pesawat Air India versi Pengamat Penerbangan
LONDON, iNews.id - Para pakar penerbangan berusaha mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Air India di dekat bandara Ahmedabad, Gujarat, Kamis (12/6/2025). Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang membawa 242 penumpang dan kru itu jatuh setelah lepas landas pada pukul 13.39 waktu setempat.
Pengamat penerbangan asal Inggris Geoffrey Thomas mengatakan kesalahan posisi sayap pesawat saat lepas landas mungkin menjadi penyebab kecelakaan.
Berdasarkan video yang diverifikasi oleh BBC, pesawat tidak naik setelah lepas landas, tapi justru turun seperti hendak mendarat. Setelah itu ledakan keras terjadi disertai bola api raksasa dan kepulan asap hitam membubung ke langit.
"Ketika saya melihat ini (video), roda masih turun tetapi flap telah ditarik," katanya, menjelaskan posisi yang tidak wajar.
Pakar lain, Terry Tozer, mengatakan sangat sulit untuk menentukan penyebab kecelakaan berdasarkan tayangan video yang menjadi viral tersebut.
Namun dia melihat flap pada sayap pesawat sudah dalam kondisi dimasukkan, bukan terbuka.
"Ini menjadi penjelasan sangat jelas untuk sebuah pesawat yang tidak menyempurnakan lepas landasnya dengan tepat.
Hal senada juga disampaikan pakar lainnya, Marco Chan. Dia menilai ada indikasi kesalahan manusia jika posisi flap tidak diatur dengan benar.
Namun mantan pilot yang juga dosen senior di Buckinghamshire New University itu mengatakan, resolusi video terlalu rendah untuk menunjukkan posisi flap sesungguhnya.
Pesawat dengan nomor penerbangam AI171 tersebut jatuh menimpa bangunan asrama dokter di lingkungan Meghani Nagar dalam penerbangan menuju London, Inggris.
Situs web pelacakan penerbangan Flight Radar24 mengungkap, sinyal dari pesawat hilang kurang dari semenit setelah lepas landas. Data pelacakan penerbangan terakhir menunjukkan pesawat berada pada ketinggian 625 kaki atau 190 meter.
Pesawat juga sempat mengeluarkan panggilan darurat atau mayday kepada petugas air traffic control (ATC). Namun petugas ATC kehilangan kontak dengan pesawat setelah itu. Sebanyak 241 dari 242 penumpang dan kru pesawat dinyatakan tewas.
Editor: Anton Suhartono