Ini Negara Paling Aman untuk Melahirkan
NEW YORK, iNews.id - Badan PBB yang menangani kesejahteraan anak, Unicef, merilis daftar negara-negara paling aman dan tidak aman untuk melahirkan di New York, Amerika Serikat. Unicef menempatkan Jepang, Islandia, dan Singapura, masing-masing di posisi pertama hingga ketiga.
Penilaian Unicef didasarkan dari rendahnya angka kematian bayi yang dilahirkan di tiga negara tersebut.
"Jepang, Islandia, dan Singapura, merupakan tiga negara paling aman untuk melahirkan," demikian bunyi laporan berjudul 'Every Child Alive', dikutip dari Kyodo, Rabu (21/2/2018).
Dilanjutkan, bayi-bayi yang dilahirkan di Jepang punya kesempatan lebih besar untuk bertahan. Perbandingan angka kematian bayi di negara itu adalah 1:1.111. Disusul selanjutnya Islandia dengan risiko kematian 1: 1.000 dan Singapura 1:909.
Sebaliknya, negara dengan angka kematian bayi tertinggi adalah Pakistan di mana perbandingannya 1 dari 22 bayi yang dilahirkan meninggal.
Laporan setebal 33 halaman itu juga menyebut usia bayi bertahan hidup bervariasi bergantung pada wilayahnya. Sebanyak 2,6 juta bayi di dunia meninggal sebelum usia 1 bulan, di mana 1 juta di antaranya meninggal di hari kelahiran.
Sementara itu delapan dari 10 negara dengan angka kematian bayi tinggi berasal dari sub-Sahara Afrika. Di atas Pakistan, ada Republik Afrika Tengah dan Afghanistan yang masing-masing di posisi kedua dan ketiga dengan tingkat kematian bayi tertinggi.
Direktur Eksekutif Unifef, Henriatta Fore, mengatakan, sebagian besar bayi yang dilahirkan meninggal karena faktor kemiskinan.
"Bayi yang dilahirkan di keluarga sangat miskin punya peluang 40 persen lebih besar untuk meninggal dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan dari keluarga berada," kata Fore.
Menurut dia, kenyataan bahwa sekitar 7.000 bayi yang baru dilahirkan di dunia meninggal setiap hari sebenarnya biasa dipangkas. Lebih dari 80 persen kematian dapat dicegah dengan berbagai solusi, seperti perawatan kesehatan dan melatih staf medis.
Fore menunjukkan perbaikan yang dilakukan di negara-negara seperti Bangladesh, di mana angka kematian telah turun lebih dari dua per tiga. Bangladesh mampu menekan angka kematian bayi dari 241.000 pada 1990 menjadi 62.000 pada tahun lalu.
Editor: Anton Suhartono