Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mendagri Minta Maaf: Saya Tak Bermaksud Mengecilkan Bantuan Bencana dari Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Ini Syarat Raja Malaysia kepada Kandidat Perdana Menteri Malaysia

Rabu, 18 Agustus 2021 - 14:09:00 WIB
Ini Syarat Raja Malaysia kepada Kandidat Perdana Menteri Malaysia
Sultan Abdullah mensyaratkan kandidat PM Malaysia lewati sidang mosi kepercayaan di parlemen sebagai bukti mendapat dukungan mayoritas (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Raja Malaysia Sultan Abdullah akan menentukan perdana menteri baru sesegera mungkin. Dia memberi waktu kepada 220 anggota parlemen untuk menyerahkan surat dukungan mengenai siapa yang mereka pilih, paling lambat Rabu (18/8/2021) pukul 16.00 waktu setempat.

Sultan Abdullah menegaskan dia hanya akan menunjuk satu anggota parlemen yang benar-benar mendapat mayoritas dukungan, setidaknya 111 suara, sebagai PM baru. Untuk itu, sebagai syarat, Raja meminta kandidat PM tersebut melewati sidang mosi kepercayaan di parlemen sebagai bukti telah mendapat dukungan mayoritas.

Praktik ini yang tidak dilakukan saat Muhyiddin Yassin terpilih sebagai PM baru menggantikan Mahathir Mohamad pada tahun lalu sehingga menimbulkan kecurigaan di kalangan oposisi. Desakan agar Muhyiddin menjalani sidang mosi kepercayaan berkali-kali disuarakan tokoh oposisi seperti Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad namun digagalkan dengan alasan pandemi Covid-19.

"(Untuk membuktikan) Secara sah bahwa dia mendapat dukungan mayoritas," demikian pernyataan Istana Negara, dikutip dari Reuters.

Selanjutnya Sultan juga meminta semua partai politik untuk bekerja sama melewati krisis pemerintahan yang pelik ini.

"Yang Mulia menyatakan, gejolak politik yang tidak berkesudahan telah mengganggu jalannya pemerintahan di saat kita menghadapi ancaman pandemi Covid-19," demikian isi pernyataan.

Malaysia berada dalam kondisi politik yang berubah-ubah sejak tuduhan korupsi yang meluas menyebabkan kekalahan pemilu 2018 dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang telah memerintah selama lebih dari 60 tahun sejak kemerdekaan.

Dua kandidat kuat yang disebut-sebuta bakal menjadi PM berikutnya adalah Anwar Ibrahim dan mantan wakil perdana menteri masa pemerintahah Muhyiddin, Ismail Sabri Yaakob. Menurut keterangan sumber, kedua politisi sejauh ini mendapat dukungan suara yang sama dari parlemen yakni 105 yang artinya mereka memerlukan minimal enam suara tambahan.

Peluang Ismail sebenarnya lebih besar karena belakangan ini dia sering tampil di publik dalam menaympaikan kebijakan pemerintah soal penanganan Covid-19. Namun dukungan bagi Anwar juga tak bisa dianggap remeh. Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya akan bergerilya mencari dukungan sisa kepada partai kecil dengan menjanjikan jabatan tinggi di pemerintahan kepada para tokohnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut