Intel AS: Korut Siapkan Rudal Balistik Antarbenua Tercanggih untuk Uji Coba
SEOUL, iNews.id - Intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat mengaku telah memantau aktivitas militer Korea Utara di pinggiran Pyongyang. Mereka menyebut Korut tengah memindahkan rudal balistik antarbenua bersama dengan empat peluncur bergerak.
"Rudal itu lebih besar dari yang mereka tembakkan pada 2017 dan kami yakin mereka akan menunjukkannya pada parade militer tanggal 10 Oktober," kata pejabat Korea Selatan dikutip dari Strait Times, Minggu (4/10/2020).
Korea Utara menembakkan rudal balistil antarbenua pertamanya, Hwangsong-15 pada 2017. Pyongyang diyakini akan unjuk kekuatan militer pada peringatan ulang tahun berdirinya partai berkuasa.
Spekulasi beredar mengatakan Korut tengah menyiapkan peluncuran rudal balistik antarbenua yang lebih canggih atau ICBM. Namun, para ahli ragu dengan kabar tersebut, sebab negara terisolasi itu tidak dapat mengembangkan teknologi baru tanpa bantuan dari luar di bawah sanksi yang dijatuhkan PBB.
Pada September lalu, pejabat keamanan Korea Selatan mengatakan data pengintaian intelijen memperlihatkan aktivitas Korut yang diyakini tengah menyiapkan rudal balistik dari kapal selam di Galangan Kapal Sinpo di pantai timur negara itu.
Sementara itu, 38 North, sebuah website yang secara khusus memantau Korea Utara mengatakan pada Jumat (2/10/2020) bahwa rudal balistik jarak pendek Korut masih rentan terhadap intersepsi pertahanan antimisil milik Korsel.
"Rudal KN-23 dan KN-24 Korea Utara tidak lebih baik dalam menghindari deteksi radar jarak jauh daripad rudal tipe Scud mereka," tulis Michael Elleman, Direktur Non-Proliferasi di Institut Internasional untuk Studi Strategis di situs web tersebut.
Michael mengacu pada rudal balistik jarak pendek Pyongyang yang berhasil dicegat oleh pertahanan antirudal Seoul yang dilapisi dengan sistem Patriot dan Terminal High Altitude Area Defense (Thaad).
Seoul memiliki jaringan pertahanan rudal di mana Patriot mendeteksi rudal yang terbang di ketinggian rendah dan Thaad menjatuhkan rudal di ketinggian. Thaad memiliki radar jarak jauh lebih jauh daripada Patriot untuk melacak rudal.
Rudal, kata Elleman, rudal itu dapat bermanuver di seluruh lintasannya, berpotensi berdampak pada proses intersepsi.
Editor: Arif Budiwinarto