Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Iran Akan Balas Kematian Jenderal Soleimani, AS: Keputusan yang Sangat Buruk

Sabtu, 04 Januari 2020 - 11:58:00 WIB
Iran Akan Balas Kematian Jenderal Soleimani, AS: Keputusan yang Sangat Buruk
Robert O'Brien (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Iran bersumpah akan membalas kematian komandan pasukan elite Quds, Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani, yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei serta mantan komandan pasukan Garda Revolusi bersumpah membalas dendam.

Selain itu Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi melalui suratnya kepada Dewan Keamanan (DK) dan Sekjen Antonio Guterres bahwa di bawah hukum internasional, negaranya berhak membela diri dari serangan AS.

Ravanchi menulis, pembunuhan Soleimani, dalam bentuk apa pun, merupakan bentuk nyata aksi terorisme dari negara dan tindakan kriminal.

"Pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional, khususnya, yang diatur dalam Piagam PBB," kata Ravanchi, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/1/2020).

Sementara itu di Washington, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien mengatakan, balas dendam apa pun yang dilakukan Iran merupakan keputusan yang sangat buruk.

O'Brien membela keputusan negaranya menyerang Soleimani sebagai langkah antisipasi dari ancaman terhadap warga dan diplomat AS di kawasan, bukan bermaksud untuk menabuh genderang perang. 

Presiden Donald Trump mengatakan hal serupa dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi dari Florida. Menurut dia, Soleimani menjadi sasaran karena dia merencanakan penyerangan terhadap para diplomat AS.

"Soleimani merencanakan serangan segera dan menakutkan terhadap para diplomat dan personel militer AS, tapi kami menggagalkan dan menghentikannya," kata Trump.

Namun Trump menegaskan bahwa pembunuhan jenderal Soleimani bukan bermaksud untuk menggulingkan pemerintahan Iran.

AS, lanjut Trump, juga tak ingin berperang dengan Iran dan berusaha menurunkan tensi dan ketegangan di kawasan.

"Kami mengambil tindakan untuk menghentikan perang. Kami tidak mengambil tindakan untuk memulai perang," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut