Iran: AS Akan Hadapi Bencana Lain jika Garda Revolusi Dilabeli Teroris
TEHERAN, iNews.id - Pemerintah Iran memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak melangkah maju dengan melabeli pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai kelompok teroris. Iran menyatakan, jika hal itu terjadi, pasukan AS di Timur Tengah akan merasakan konsekuensinya dan itu bisa menjadi bencana yang lain bagi Washington.
The Wall Street Journal, mengutip para pejabat AS, pada pekan lalu melaporkan bahwa pemerintah Presiden Donald Trump akan mengumumkan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris pada Senin (8/4/2019).
Rencana itu kemungkinan bagian dari upaya Trump yang bersumpah akan mengambil tindakan lebih keras terhadap Iran.
Saat ini, AS sudah menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah entitas yang terkait dengan Garda Revolusi Iran, termasuk Pasukan Quds yang bertanggung jawab atas operasi Iran di luar negeri.
Peringatan Iran terhadap AS tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif melalui Twitter pada Minggu (7/4). Dia menyatakan tindakan AS seperti yang dilaporkan media, akan menjadi bencana lain bagi negara itu.
"#NetanyahuFirsters yang sejak lama gelisah atas penetapan FTO IRGC sepenuhnya memahami konsekuensi bagi pasukan AS di kawasan itu," cuit Zarif, merujuk pada sekutu utama AS, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, musuh utama Iran.
FTO merupakan singkatan Foreign Terrorist Organization atau Organisasi Teroris Asing.
"Faktanya, mereka berusaha menyeret AS ke dalam rawa atas namanya. @RealDonaldTrump seharusnya tahu lebih baik daripada tertipu oleh bencana AS lainnya," lanjut Zarif, seperti dikutip Al Jazeera.
Secara terpisah, komandan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari, mengatakan pasukan AS yang ditempatkan di Timur Tengah akan kehilangan status kemudahan dan kedamaian yang saat ini dinikmati seandainya mereka meneruskan apa yang dia sebut sebagai "kebodohan".
Dia memperingatkan akan ada respons "timbal balik" dari Iran.
"Jika laporan terbukti benar bahwa pemerintah AS yang bodoh bermaksud menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris, maka IRGC juga akan menetapkan tentara AS sebagai kelompok (teroris) seperti ISIS di semua bagian dunia, khususnya Timur Tengah," kata Jafari.
Pernyataan Jafari bertepatan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh mayoritas legislator Iran yang mengonfirmasi bahwa parlemen negara itu akan menanggapi dengan setiap perubahan yang dilakukan AS.
IRGC, organisasi keamanan paling kuat di Iran, didirikan untuk melindungi sistem pemerintahan Syiah negara itu setelah Revolusi Islam 1979 yang menggulingkan raja sekuler sekutu Barat, Shah Mohammad Reza Pahlavi. Revolusi itu menyebabkan pembentukan Republik Islam.
IRGC bertanggung jawab atas rudal balistik Iran dan program nuklir. Organisasi ini menyampaikan langsung kerja mereka kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Diperkirakan ada 125.000 personel, yang terdiri dari unit angakatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.
Setelah perang Iran-Irak tahun 1980-an, IRGC juga menjadi sangat terlibat dalam rekonstruksi dan memperluas kepentingan ekonominya dengan memasukkan jaringan bisnis yang luas, mulai dari proyek minyak dan gas hingga konstruksi dan telekomunikasi.
Editor: Nathania Riris Michico