Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Charles Umumkan Perkembangan Pengobatan Kanker
Advertisement . Scroll to see content

Iran Bantah Halangi dan Coba Rampas Kapal Tanker Inggris di Teluk Persia

Kamis, 11 Juli 2019 - 14:57:00 WIB
Iran Bantah Halangi dan Coba Rampas Kapal Tanker Inggris di Teluk Persia
Kapal fregat HMS Montrose terpaksa menempatkan dirinya di antara kapal-kapal Iran dan British Heritage, lalu mengeluarkan peringatan lisan kepada kapal-kapal Iran, yang kemudian berbalik. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Pengawal Garda Revolusi Iran membantah pihaknya menghambat jalur kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz. Hal itu dilaporkan kantor berita Sepah, Kamis (11/7/2019).

"Tidak ada konfrontasi dalam 24 jam terakhir dengan kapal asing, termasuk kapal Inggris," demikian pernyataan Garda Revolusi, seperti dilaporkan AFP.

Pengawal Garda Revolusi juga mengklaim bahwa jika mereka diperintahkan untuk merebut kapal asing, mereka akan melakukannya segera, dengan tegas, dan cepat.

Inggris sebelumnya menyatakan, tiga kapal Iran berusaha "menghalangi perjalanan" kapal tanker minyak mereka di perairan Teluk, hingga memaksa kapal perang Inggris HMS Montrose melakukan intervensi.

Insiden ini terjadi setelah penahanan sebuah kapal tanker minyak Iran oleh Inggris pada 4 Juli di lepas pantai Gibraltar, wilayah kecil di luar negeri Inggris di ujung selatan Spanyol.

Kapal tanker Grace 1 sepanjang 330 meter yang mampu membawa dua juta barel minyak, dihentikan oleh polisi dan bea cukai di Gibraltar dengan bantuan Marinir Kerajaan Inggris.

Iran mengutuk penahanan itu sebagai "intersepsi ilegal". Namun menurut pejabat Gibraltar, kapal kargo itu diyakini ditujukan ke Suriah, yang dikenai sanksi Eropa.

Terkait insiden itu, Presiden Iran Hassan Rouhani pun memperingatkan Inggris soal "konsekuensi" dari apa yang dia sebut sebagai tindakan bodoh itu.

"Saya menunjukkan kepada Inggris bahwa Anda memprakarsai rasa tidak aman (di laut) dan Anda akan menerima konsekuensinya nanti," kata Rouhani.

Pada Senin (8/7/2019), menteri pertahanan Iran berjanji untuk menanggapi langkah Inggris.

Insiden itu menyusul lonjakan ketegangan Iran-Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan terakhir. AS menyalahkan Iran atas berbagai serangan terhadap kapal-kapal tanker, ditambah dengan tindakan republik Islam itu yang menembaki drone pengintai AS.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut