Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fasilitas Nuklir Rahasia Diserang Israel, Iran: Tak Mungkin Tanpa Bantuan IAEA!
Advertisement . Scroll to see content

Iran Buat Aplikasi Emoji Bertuliskan Matilah Amerika

Kamis, 26 April 2018 - 09:30:00 WIB
Iran Buat Aplikasi Emoji Bertuliskan Matilah Amerika
Emoji bertuliskan 'Matilah Amerika' di aplikasi The Soroush produksi ira, (Foto: BBC)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Iran mempromosikan aplikasi pesan seluler produksi dalam negeri, lengkap dengan emoticon atau emoji bertuliskan "Matilah Amerika". Hal ini sebagai upaya membuat jutaan warganya meninggalkan layanan aplikasi Telegram, yang dituduh sebagai penyebab kerusuhan di negara itu.

Di antara fitur-fitur pada aplikasi baru yang dinamakan The Soroush itu, ada serangkaian emoji yang menampilkan gambar seorang perempuan berkerudung yang memegang gambar Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. Ada pula emoji yang bergambar perempuan berkerudung dengan spanduk bertuliskan harapan kematian untuk Israel, Amerika, dan Freemason.

Freemason merupakan komunitas tempat berkumpulnya kaum anti-agama.

Bahkan, aplikasi The Soroush menjadi subjek kompetisi elite Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, di mana lima orang yang beruntung akan diberikan koin emas untuk mendaftar.

Kompetisi ini akan diumumkan di saluran Telegram Force.

Ayatollah Khamenei, muncul sebagai sang juara dalam aplikasi baru ini. Dia menutup akunnya di Telegram dan memberitahu pengguna agar melakukan hal serupa serta mendaftar ke layanan The Soroush.

"Kegiatan kepresidenan melalui Telegram telah dihentikan untuk mendukung aplikasi layanan perpesan an domestik," demikian pernyataan Khamenei yang disiarkan melalui media IRIB, seperti dikutip dari BBC, Kamis (26/4/2018).

Sekitar 50 juta warga Iran, yang tertarik dengan fitur keamanan dan privasinya, menggunakan aplikasi Telegram. Namun pihak berwenang menyebut Telegram menjadi penyebab penyebaran aksi protes di negara itu pada Desember 2017.

The Soroush, yang saat ini mengklaim telah memiliki lima juta pengguna, sangat mirip dengan Telegram. Aplikasi ini memungkinkan pengguna bergabung dengan berbagai channel, mengikuti berita, dan melakukan bisnis online.

Namun pengguna tampaknya tidak mendapat jaminan dari pemerintah, termasuk Pemimpin Tertinggi sendiri, bahwa privasi pengguna akan sepenuhnya dilindungi oleh aplikasi tersebut.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut