Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Venezuela Siaga Penuh Hadapi Kemungkinan Serangan Amerika, Warga Sipil Dilatih Perang
Advertisement . Scroll to see content

Iran Janji Kembali ke Kesepakatan Nuklir, asal...

Senin, 08 September 2025 - 12:00:00 WIB
Iran Janji Kembali ke Kesepakatan Nuklir, asal...
Iran kembali ke kesepakatan nuklir JCPOA jika sanksi yang diberlakukan kepada negaranya dicabut (Foto: Planet Labs via AP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Iran akan kembali ke kesepakatan nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) jika sanksi yang diberlakukan kepada negaranya dicabut. Negara itu meningkatkan pengayaan uranium melampaui ambang batas yang ditetapkan dalam kesepakatan setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari perjanjian disertai dengan menjatuhkan kembali sanksi yang keras.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi, dalam artikel di surat kabar Inggris The Guardia, menulis siap untuk mencapai kesepakatan yang realistis dan langgeng, mencakup pengawasan ketat dan pembatasan pengayaan uranium, dengan imbalan pencabutan sanksi.

"Kegagalan dalam memanfaatkan peluang singkat ini bisa menyebabkan konsekuensi merusak bagi kawasan dan sekitarnya, pada tingkat yang benar-benar baru," katanya.

Pesan tersebut ditujukan kepada tiga negara Eropa (E3), yakni Prancis, Jerman, dan Inggris, yang terlibat dalam perundingan terbaru dengan Iran mengenai program nuklir.

Pada Agustus, E3 mengancam akan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran atas tuduhan gagal memenuhi komitmen terkait program nuklir berdasarkan JCPOA.

Di bawah mekanisme "snapback", ketiga negara itu memberi waktu bagi Iran sebulan untuk bernegosiasi sebelum sanksi diterapkan kembali.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, bertemu dengan Araghchi pada Kamis pekan lalu untuk mencari solusi untuk mengatasi kebuntuan ini.

JCPOA diteken pada 2015 melibatkan negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman dan Uni Eropa. Saat itu AS di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama. Namun pada 2018, di masa pemerintahan Donald Trump, AS menarik diri dari JCPOA dengan alasan perjanjian itu harus diperbarui.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut