Iran Kembangkan Rudal Jelajah Jarak Jauh, Jangkauan Capai 1.650 Km
TEHERAN, iNews.id - Iran menyatakan negaranya telah mengembangkan rudal jelajah dengan jangkauan 1.650 km. Langkah ini kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran Barat setelah Rusia menggunakan drone Iran di perang Ukraina.
Hal itu disampaikan Kepala Pasukan Kedirgantaraan Pengawal Revolusi Iran, Amirali Hajizadeh, Jumat (24/2/2023). Penampakan rudal jelajah Paveh yang baru telah disiarkan oleh TV pemeritah.
“Rudal jelajah kami dengan jangkauan 1.650 km telah ditambahkan ke gudang rudal Republik Islam Iran,” kata Hajizadeh kepada TV pemerintah.
Hajizadeh menambahkan, Iran tidak berniat untuk membunuh tentara ketika melancarkan serangan rudal balistik terhadap pasukan pimpinan AS di Irak beberapa hari setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020 di Baghdad.
"Insya Allah, kami ingin membunuh Trump. (Mantan Menteri Luar Negeri Mike) Pompeo ... dan komandan militer yang mengeluarkan perintah (untuk membunuh Soleimani) harus dibunuh," kata Hajizadeh dalam wawancara televisi.
Para pemimpin Iran sering bersumpah dengan tegas untuk membalas dendam atas kematian Soleimani.
Iran telah memperluas program misilnya, terutama misil balistiknya, yang bertentangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Teheran mengatakan program itu murni defensif dan bersifat pencegahan.
Iran mengatakan telah memasok Moskow dengan drone sebelum perang di Ukraina. Rusia telah menggunakan drone untuk menargetkan pembangkit listrik dan infrastruktur sipil.
Editor: Umaya Khusniah