Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nahas, Sandal Herjunot Ali Hilang di Masjid saat Sholat Jumat
Advertisement . Scroll to see content

Iran Mulai Lagi Sholat Jumat di Masjid Setelah Dihentikan Hampir 2 Tahun akibat Pandemi

Jumat, 22 Oktober 2021 - 21:01:00 WIB
Iran Mulai Lagi Sholat Jumat di Masjid Setelah Dihentikan Hampir 2 Tahun akibat Pandemi
Iran memulai kembali Sholat Jumat berjamaah setelah dihentikan 20 bulan akibat pandemi Covid-19 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Iran memulai kembali Sholat Jumat di masjid setelah dihentikan 20 bulan akibat pandemi Covid-19. Jemaah memadati Masjid Universitas Teheran, Jumat (22/10/2021).

Sholat Jumat berjamaah di masjid ini dimulai saat pihak berwenang memperingatkan datangnya gelombang keenam wabah Covid-19 yang sejauh ini telah merenggut 124.928 nyawa di Iran serta menginfeksi lebih dari 5,8 juta lainnya.

“Ini adalah hari yang sangat manis bagi kami. Kami bersyukur kepada Yang Mahakuasa karena telah mengembalikan Sholat Jumat setelah periode pembatasan dan pencabutan,” kata Mohammad Javad Haj Ali Akbari, khotib Sholat Jumat, dikutip dari Reuters.

Jemaah harus menjaga jarak sosial dan menggunakan masker selama berada di masjid. Sebagian besar jamaah membawa sajadah sendiri.

Selain Teheran, Sholat Jumat juga dilakukan di beberapa kota lainnya.

Selain itu Iran mulai membuka sekolah pada Sabtu pekan depan. Sekolah dengan jumlah siswa kurang dari 300 juga akan dibuka kembali.

Di hari yang sama, semua pegawai pemerintah, kecuali yang bekerja di militer, dilarang masuk kantor. Mereka diperbolehkan masuk jika sudah mendapat vaksin setidaknya satu dosis.

Pemerintah Iran menyatakan, lebih dari 28,2 juta orang sudah menerima dosis penuh vaksin Covid-19.

Menteri Kesehatan Bahram Einollah sebelumnya mengatakan awal pekan ini merupakan kepastian Iran akan menghadapi gelombang keenam. Peringatan ini datang justru saat pemerintah mempercepat vaksinasi. Oleh karena itu Einollah menegaskan Iran siap menghadapi gelombang baru.

Juru Bicara Kementerian Pendidikan Iran Alireza Kamarei juga mengatakan, tidak penting bagi siswa dan guru untuk divaksin lagi. Pasalnya 85 persen guru PNS dan 68 persen siswa sejauh ini sudah mendapat suntikan serta ruang kelas memiliki ventilasi yang baik. Namun jarak sosial diperlukan setidaknya 1,5 meter.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut