Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pernah Gabung Al Qaeda, Presiden Suriah Al Sharaa: Itu Masa Lalu!
Advertisement . Scroll to see content

Iran: Netanyahu Seret AS Ikut Perang di Timur Tengah

Sabtu, 10 Mei 2025 - 09:27:00 WIB
Iran: Netanyahu Seret AS Ikut Perang di Timur Tengah
Abbas Araghchi menuduh Benjamin Netanyahu berusaha menyeret AS ke konflik Timur Tengah (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menyeret Amerika Serikat (AS) ke konflik Timur Tengah. Dia menegaskan akan membalas serangan dari Israel dan AS jika menyerang Iran.

"Netanyahu secara langsung ikut campur tangan di Pemerintah AS untuk menyeretnya kepada bencana lainnya di kawasan kita," kata Araghchi, dalam posting-an di media sosial X, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (6/5/2025).

Araghchi juga menuduh Netanyahu berusaha mendikte Presiden Donald Trump guna memengaruhi kebijakan AS terhadap Iran, termasuk soal perundingan nuklir.

Dia juga memberikan contoh lain, yakni dukungan AS kepada Israel dalam perang melawan Hamas di Gaza serangan serangan pembalasan ke Yaman.

“Dukungan yang mematikan untuk genosida Netanyahu di Gaza dan melancarkan perang atas nama Netanyahu di Yaman tidak akan memberikan hasil apa pun bagi rakyat Amerika,” ujarnya.

Netanyahu menyalahkan Iran dan bersumpah akan membalas setelah Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, dihantam rudal balistik hipersonik Houthi Yaman. Israel menuduh Iran terlibat dalam serangan mengejutkan Israel yang menyebabkan delapan orang luka pada Minggu (4/5/2025) itu. 

Pernyataan Araghchi juga disampaikan setelah penundaan perundingan nuklir putaran terakhir dengan AS yang seharusnya berlangsung pada 3 Mei di Oman. Penundaan disebabkan alasan logistik, namun tidak dijelaskan secara rinci.

AS dan Iran telah menggelar perundingan nuklir tiga putaran sejak 12 April, pertemuan tingkat tertinggi kedua negara sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir JCPOA di bawah pemerintahan Trump pada 2018.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut