Iran Peringatkan AS: Serangan Taktis ke Natanz Akan Picu Perang Skala Penuh
TEHERAN, iNews.id - Mantan Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, memperingatkan Amerika Serikat serangan taktis terhadap Teheran berpotensi memicu perang skala besar. Peringatan tersebut muncul sebagai respons rencana AS menyerang fasilitas nuklir Iran.
Pernyataan keras Hossein--yang juga penasihat tertinggi pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei--muncul setelah laporan yang dirilis Reuters dan New York Times menyebut Presiden AS Donald Trump berencana menyerang situs nuklir Iran sebelum habis masa jabatannya.
Rencana tersebut telah dikonsultasikan Trump dengan para pejabat AS antara lain Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Plt Menteri Pertahanan Christopher Miller, dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.
Jenderal Milley dilaporkan menolak keras dan mendesak Trump agar mengurungkan rencananya tersebut. Dia khawatir langkah tersebut malah meningkatkan ketegangan dua negara dan mengganggu stabilitas kawasan Teluk.
"Setiap tindakan terhadap bangsa Iran pasti akan menghadapi respons yang menghancurkan,"kata Ali Rabiei, juru bicara pemerintah Iran, dikutip dari AFP, Jumat (20/11/2020).
Trump dilaporkan akan serang fasilitas nuklir Natanz
Sementara itu, New York Times menerbitkan laporan situs nuklir Iran di Natanz akan jadi sasaran utama AS jika Trump benar-benar merealisasikan rencananya.
Merespons laporan media AS, Dehghan memperingatkan Trump agar tidak mengusik Teheran bahkan dengan serangan taktik sekalipun. Konsekuensinya, kata Dehghan, adalah perang.
"Konflik taktis yang terbatas bisa berubah menjadi perang skala penuh. Yang pasti, Amerika Serikat, kawasan dan dunia tidak tahan menghadapi krisis yang begitu komprehensif," kata Dehghan.
"Kami tidak menyambut krisis. Kami tidak menyambut perang. Tapi, kami juga tidak mengejar negosiasi demi negosiasi," lanjutnya.
Editor: Arif Budiwinarto