Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rumania Borong 18 Jet Tempur F-16 Belanda Cuma Seharga Rp19.200, Ternyata Bukan untuk Perang
Advertisement . Scroll to see content

Iran: Pilot Masih Hidup 19 Detik setelah Misil Hantam Pesawat Ukraina

Senin, 24 Agustus 2020 - 02:43:00 WIB
Iran: Pilot Masih Hidup 19 Detik setelah Misil Hantam Pesawat Ukraina
Sisa badan pesawat Ukraina International Airlines yang ditembak jatuh oleh sistem rudal Iran pada Januari lalu (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Otoritas penerbangan Iran mengungkap hasil investigasi pesawat Ukraina yang ditembak jatuh menewaskan semua penumpangnya. Berdasarkan rekaman kotak hitam pilot diketahui masih hidup setelah ledakan rudal pertama.

Pesawat Ukraine International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandar Teheran, Iran, pada 8 Januari lalu. Insiden itu menewaskan 176 orang di dalamnya termasuk kru pesawat.

Beberapa hari kemudian, Iran mengakui pasukannya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 itu. Saat insiden terjadi, sistem pertahanan udara Iran dalam siaga tinggi mewaspadai serangan balasan Amerika Serikat.

Diketahui, militer Iran sempat menyerang kamp militer pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di Irak.

Kepala otoritas penerbangan sipil Iran pada Minggu (23/8/2020) mengungkap untuk pertama kalinya rekaman kotak hitam yang telah dikirim ke Prancis untuk dianalisa.

Touraj Dehghani Zanganeh mengatakan bahwa perekam suara di kokpit merekam percakapan antara pilot, co-pilot dan instruktur di antara waktu ledakan misil pertama dan kedua.

"Hingga 19 detik setelah rudal pertama meledak di sekitar pesawat, mereka melihat kondisi abnormal dan mengendalikan pesawat hingga saat-saat terakhir," kata Touraj dikutip dari AFP, Senin (24/8/2020).

"Instruktur mengindikasikan bahwa pesawat mengalami masalah elektronik dan daya tambahan telah diaktifkan."

"Pilot telah diberitahu bahwa kedua mesin pesawat dalam keadaan hidup."

Touraj menambahkan rekaman kotak hitam berhenti 19 detik setelah ledakan pertama, sehingga tidak mungkin untuk mengetahui data mengenai dampak dari ledakan rudal kedua.

"Analisis tentang efek rudal kedua tidak dapat diperoleh dari kotak hitam," pungkasnya.

Iran yang tidak memiliki alat untuk membaca rekaman kotak hitam mengirimnya ke Prancis untuk dianalisis pada pertengahan Juli lalu, hampir enam bulan setelah bencana memilukan itu.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut