Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar, Begini Respons Doha

DOHA, iNews.id - Iran meluncurkan serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar, Senin (23/6/2025) malam. Belasan rudal diluncurkan Iran ke Qatar melalui beberapa gelombang serangan.

Qatar mengonfirmasi hanya satu rudal Iran yang menghantam Pangkalan Udara Al Udeid dan menimbulkan korban atau kerusakan. Sementara 17 rudal lainnya bisa dicegat dan jatuh ke laut.

Baca Juga

Trump Peringatkan Bencana Keamanan Nasional AS Jika Tarif Dihapuskan

Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Qatar Brigjen Shayeq Al Hajri mengatakan Iran meluncurkan dua gelombang serangan rudal ke pangkalan tersebut. Gelombang pertama melibatkan tujuh rudal, semuanya bisa dicegat dan jatuh ke laut.

Gelombang kedua, lanjut dia, terdiri atas 11 rudal, hanya satu yang menghantam pangkalan. Sementara rudal lainnya ditembak jatuh.

Baca Juga

Pangkalan Militer AS di Qatar Digempur Iran Trump malah Berterima Kasih, kok Gitu?

Di kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar Majed Al Ansari mengatakan, otoritas telah mengamankan wilayah udara dan laut sebagai tanggapan atas ancaman Iran yang mengincar pangkalan AS.

Iran dilaporkan telah memberi tahu AS beberapa jam sebelum serangan melalui saluran diplomatik untuk menghindari jatuhnya korban. Iran hanya mengincar fasilitas militer. 

Baca Juga

Iran Gempur Pangkalan Militer AS di Qatar Sebelum Sepakati Gencatan Senjata

Sementara itu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, beberapa jam sebelum serangan, menegaskan negaranya tidak akan pernah menerima diserang oleh siapa pun dan tidak akan tunduk pada agresi siapa pun. 

"Ini adalah logika bangsa Iran," kata Khamenei.

Presiden AS Donald Trump menyebut serangan Iran sebagai pembalasan yang lemah. Di sisi lain, Trump berterima kasih kepada Iran atas pemberitahuan sebelum serangan berlangsung.

"Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena memberi kami pemberitahuan lebih awal, memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang dan tidak ada yang terluka," kata Trump, di media sosial Truth Social. 

Dia kemudian berharap Iran bisa melanjutkan ke negosiasi perdamaian.

Editor: Anton Suhartono