Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Spesifikasi Drone LUCAS Amerika yang Dibikin Khusus untuk Cegat Drone Kamikaze Shahed Iran
Advertisement . Scroll to see content

Iran: Setiap Kali AS Ikut Campur, Kekacauan dan Kebencian Terjadi

Jumat, 11 Januari 2019 - 10:13:00 WIB
Iran: Setiap Kali AS Ikut Campur, Kekacauan dan Kebencian Terjadi
Bendera Amerika dan Iran. (Foto: iStock)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Amerika Serikat (AS) membawa kekacauan di mana pun ketika mereka ikut campur sebuah masalah. Komentar itu sebagai balasan atas tuduhan miring Menlu AS Mike Pompeo terhadap rezim Iran.

Baru-baru ini Pompeo meremehkan rezim Iran yang tidak akan bisa mewujudkan keinginan rakyatnya.

"Iran tidak akan pernah menikmati keamanan, mencapai stabilitas ekonomi, atau memajukan impian rakyatnya jika rezim revolusioner Iran tetap pada jalurnya saat ini," kata Pempeo.

Pompeo berjanji sanksi AS yang menargetkan Iran akan terus dijatuhkan dan semakin keras.

Tak terima dengan komentar negatif diplomat Amerika itu, Zarif membalas dengan menyarankan AS untuk mundur dari masalah di negara lain.

"Setiap kali atau di mana pun AS ikut campur, kekacauan, penindasan, dan kebencian terjadi," cuit Zarif di Twitter, seperti dilaporkan Sputnik, Jumat (11/1/2019).

Komentar miring Pompeo itu terlontar saat pidato di Kairo.

"Sanksi ekonomi AS terhadap rezim tersebut termasuk yang terkuat dalam sejarah, dan akan terus semakin keras sampai rezim Iran mengubah kebijakannya yang mengancam Amerika Serikat dan komunitas internasional," tegas Pompeo.

Dia juga mengatakan, AS siap membuka babak baru hubungan dengan Republik Islam setelah rezim Iran memenuhi 12 tuntutan yang diuraikannya selama pidato pada Mei lalu.

Tuntutan itu termasuk mengizinkan inspeksi internasional tak terbatas terhadap program nuklir Iran; menghentikan dukungan Iran untuk Hizbullah dan kelompok-kelompok militan lainnya di kawasan Timur Tengah; menarik semua pasukan militer Iran dari Suriah; serta membebaskan semua warga negara AS yang ditahan di Republik Islam.

Ajudan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang juga Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani mengatakan, perwakilan pemerintah AS meminta bantuannya agar Washington bisa melakukan pembicaraan dengan Iran.

Pembicaraan yang diinginkan AS itu tentang kesepakatan nuklir Iran yang baru.

AS menginginkan kesepakatan baru setelah Presiden Donald Trump menarik negaranmya keluar dari perjanjian nuklir internasional yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015.

JCPOA merupakan kesepakatan nuklir Iran yang disepakati oleh Iran dan enam kekuatan dunia, yakni AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, dan China.

Dalam JCPOA 2015, Iran setuju mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. Tak lama setelah AS keluar dari JCPOA 2015, pemerintahan Donald Trump memulihkan sanksi terhadap Iran.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut