Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketika Trump Takjub dengan Presiden Suriah Al Sharaa: Suatu Kehormatan Bertemu Dengannya
Advertisement . Scroll to see content

Iran Tepis Tuduhan AS Serang 2 Fasilitas Minyak Aramco Saudi

Minggu, 15 September 2019 - 16:05:00 WIB
Iran Tepis Tuduhan AS Serang 2 Fasilitas Minyak Aramco Saudi
Fasilitas minyak Abqaiq diserang drone (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Iran menepis tuduhan Amerika Serikat (AS) soal serangan drone terhadap dua fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi pada Sabtu (14/9/2019).

Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh Iran sebagai aktor di balik serangan dua fasilitas minyak Saudi. Dia menyebut tak ada bukti bahwa drone itu diterbangkan dari wilayah Yaman, mengacu pada pelakunya yakni pemberontak Houthi.

“Tuduhan dan pernyataan buta dan sia-sia seperti itu tidak dapat dimengerti dan tidak berarti,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, dalam pernyataan, dikutip dari AFP, Minggu (15/9/2019).

Mousavi curiga, tuduhan atas serangan yang terjadi pada Sabtu dini hari di fasilitas Aramco di Abqaiq dan Khura itu dimaksudkan untuk memojokkan Iran.

“Pernyataan seperti itu, terkesan seperti direncanakan oleh intelijen dan organisasi rahasia untuk merusak reputasi suatu negara dan membuat kerangka kerja sebagai acuan untuk tindakan di masa depan," katanya.

Dia mengaitkan tuduhan AS itu dengan memanasnya konflik kedua negara sejak Mei 2018, ditandai dengan keluarnya AS dari kesepakatan nuklir tahun 2015. Sejak itu, AS memberlakukan sanksi baru yang memukul perekonomian Iran.

Di saat bersamaan, eskalasi di Selat Hormuz meningkat dengan penyerangan dan penyitaan kapal-kapal tanker Barat serta milik negara Asia serta penembakan drone AS.

Mousavi melanjutkan tuduhan atas serangan fasilitas Aramco merupakan bentuk keputusasaan AS yang gagal memberikan tekanan maksimum atas Iran.

“Amerika telah melakukan kebijakan 'tekanan maksimum' yang tampaknya berubah menjadi 'kebohongan maksimum' karena kegagalan mereka," kata Mousavi.

Sebelumnya, pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan dua fasilitas minyak Saudi. Melalui stasiun televisi yang dikelola Houthi, Al Masirah, mereka menyiapkan 10 drone untuk menyerang fasilitas minyak.

Sementara itu dalam pernyataan yang dirilis Minggu, komandan pasukan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran Amirali Hajizadeh mengatakan, rudalnya dapat mengenai pangkalan dan kapal AS dalam jarak 2.000 kilometer.

"Baik kami maupun Amerika tidak menginginkan perang. Tapi tentu saja, beberapa pasukan yang saling berhadapan di lapangan dapat melakukan sesuatu yang dengannya perang bisa dimulai," kata Hajizadeh.

“Kami selalu mempersiapkan diri untuk terjadinya perang penuh, setiap orang harus tahu bahwa semua pangkalan Amerika dan kapal mereka yang berada dalam jarak 2.000 kilometer bisa menjadi sasaran rudal kami," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut